Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

MENGKAJI EFEKTIVITAS REHABILITASI MEDIS DAN SOSIAL DALAM PENANGGULANAGAN PENYALAHGUNAAN NARKOTIKA Putri, Amanda Valentina; Yusep Mulyana
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 5 No. 4: September 2025
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyalahgunaan narkotika merupakan permasalahan serius yang berdampak luas terhadap individu dan masyarakat, baik dari aspek kesehatan, sosial, maupun hukum. Pemerintah telah mengadopsi pendekatan rehabilitasi medis dan sosial sebagai strategi utama dalam menangani ketergantungan narkotika, sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Namun, efektivitas program rehabilitasi dalam mengurangi ketergantungan serta keberlanjutan pemulihan pascarehabilitasi masih menjadi tantangan besar. Banyak mantan pengguna mengalami kesulitan dalam mempertahankan pemulihan mereka akibat stigma sosial, kurangnya dukungan ekonomi, dan keterbatasan akses terhadap layanan kesehatan mental. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas program rehabilitasi medis dalam mengurangi ketergantungan narkotika serta mengevaluasi keberlanjutan pemulihan setelah rehabilitasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah yuridis normatif dengan pendekatan literature review, yang mengkaji berbagai peraturan hukum, teori ahli, dan penelitian terdahulu terkait rehabilitasi narkotika. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rehabilitasi medis, yang mencakup detoksifikasi dan terapi farmakologis, terbukti efektif dalam menekan ketergantungan zat, terutama jika diikuti dengan terapi psikososial. Namun, pemulihan yang berkelanjutan memerlukan dukungan terutama dalam aspek sosial dan ekonomi. Faktor seperti dukungan keluarga, akses ke lapangan kerja, serta partisipasi dalam komunitas pemulihan berperan penting dalam mencegah relapse. Kendala utama dalam implementasi rehabilitasi sosial meliputi stigma masyarakat, minimnya program reintegrasi, serta kurangnya akses terhadap layanan kesehatan mental bagi mantan pengguna. Oleh karena itu, diperlukan kebijakan yang lebih inklusif dan pendekatan yang lebih komprehensif untuk memastikan bahwa rehabilitasi tidak hanya efektif dalam mengatasi ketergantungan, tetapi juga mampu memberikan kesempatan kedua bagi mantan pengguna untuk hidup produktif dan bebas dari penyalahgunaan narkotika.