Kulit Pisang belum dapat diolah secara efisien oleh masyarakat bahkan sebagian besar dibuang begitu saja. Limbah pisang yaitu kulit pisang dapat digunakan secara optimal menjadi sebuah produk yang bermanfaat saat ini di tegah pandemic covid sembilan belas ini sebuah produk kerupuk yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan alami yang aman untuk dikonsumsi serta banyak memiliki manfaat bagi kesehatan. Penelitian memiliki tujuan untuk melihat kualitas kerupuk kulit pisang dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam pembuatan kerupuk. Tempat penelitian di Denpasar, waktu penelitian bulan Februari – Juli 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan 3 perlakuan yaitu P0 ( 15% kulit pisang), P1 ( 25% kulit pisang) dan P2 (35% kulit pisang) dengan menggunakan 30 orang panelis. Hasil dari penelitian dari minat masyarakat terhadap hasil jadi kerupuk kulit pisang dinilai dari 30 panelis mendapatkan total skor ditinjau dari segi rasa dengan total skor 142, aroma 135, tekstur 144, warna 142 dan daya minat 563 skor. Lalu untuk kualitas kerupuk dengan bahan dasar kulit pisang persentase penambahan kulit pisang ditinjau dari segi rasa dengan total skor 131, aroma 136, tekstur 135, warna 134 dan daya minat 536 skor. Sedangkan kerupuk kulit pisang dengan penambahan persentase memperoleh skor lebih tinggi yaitu dari segi rasa 144, aroma 143, tekstur 144, warna 138 dan daya minat 569 skor. Daya tahan kerupuk kulit pisang memiliki daya tahan selama 1 bulan apabila kerupuk tersebut belum mengalami proses pengorengan dengan kualitas masih baik dan dapat bertahan selama 2 minggu di suhu ruang apa bila sudah mengalami proses penggorengan dan ditempatkan di wadah yang kedap udara seperti toples di suhu berkisar antara 18oC – 23oC. Banana peels cannot be processed efficiently by the community, even most of them are thrown away. Banana waste, namely banana peels, can be used optimally into a useful product in the midst of this nineteen covid pandemic is currently a cracker product that is rarely used by the public as a natural ingredient that is safe for consumption and has many health benefits. This study aims to determine the quality of banana peel crackers and create a new innovation in the manufacture of crackers. The research location is in Denpasar, the research time is February-July 2022. The type of research used is an experiment using 3 treatments, namely P0 (15% banana peel), P1 (25% banana peel) and P2 (35% banana peel) using 30 panelist. The results of the research on public interest in the results of banana peel crackers were assessed from 30 panelists getting a total score in terms of taste with a total score of 142, scent 135, texture 144, color 142 and interest 563 scores. Then for the quality of crackers with banana peel as the basic ingredient, the percentage of addition of banana peel in terms of taste with a total score of 131, scent 136, texture 135, color 134 and interest 536 scores. While the banana peel crackers with the addition of the percentage obtained a higher score, namely in terms of teste 144, scent 143, texture 144, color 138 and interest 569 scores. Durability of banana peel crackers has a shelf life of 1 month if the crackers have not undergone a frying process with good quality and can last for 2 weeks at room temperature if they have undergone a frying process and are placed in an airtight container such as a jar at a temperature ranging from 18oC-23oC.