Purnaya , I Gusti Ketut
Unknown Affiliation

Published : 9 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis

Kualitas Nastar dari Komponen Tanaman Sirsak Berupa Daun dan Buah Dewi , Ni Made Ayu Wija Kusuma; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i6.460

Abstract

Kualitas nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah merupakan penelitian eksperimen. Serat salah satunya adalah daun sirsak, serat memiliki sifat positif bagi tubuh. Tanaman ini sangat mudah untuk dibudidayakan di wilayah Indonesia akan tapi pemanfaatnya sangat kurang. Oleh karena itu sangat untuk dimanfaatkan sirsak di bagian daun dapat dikembang untuk menjadi suatu produk makanan olahan. Nastar termasuk makanan yang popular saat hari besar tiba. Kandungan serat pada nastar kurang optimal sehingga dilakukan variasi campuran tepung pada nastar untuk menambahkan serat dan cita rasa baru pada nastar. Buah atau daging buah sirsak sangat bagus dijadikan olahan selai dikarenakan kandungan 82% air pada buah sirsak. Penelitian ini untuk mengetahui hasil sifat fisik nastar eksperimen terhadap masyarakat, uji organoleptik, daya tahan dan pengeluaran biaya untuk melakukan penelitian pada nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah. Jenis penelitian ini merupakan jenis eksperimen dengan rancangan acak sederhana dengan data sifat fisik dan kadar serat yang dianalisis secara deskriptif. Jadi berdasarkan hasil rekap data bahwa nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah skor 486 pada indikator rasa, tekstur, warna, dan aroma. Daun dan buah sirsak dalam pembuatan nastar dapat dekembangkan secara maksimal oleh semua masyarakat. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti. Biaya produksi dari nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah sebesar Rp 52.000 dan menghasilkan 30 pcs dengan harga Rp 2000 per pcs dengan berat 15 gram. The quality of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit is an experimental study. One of the fibers is soursop leaves. Fibers have positive properties for the body. Soursop plants are easy to cultivate in Indonesia, but the utilization of the leaves is still lacking. Therefore, soursop leaves can be developed into flour to mix in food. Nastar is a popular food when Eid arrives. However, the fiber content in the nastar was not optimal, so variations in the mixture of flour and soursop leaves were made in the nastar to add fibre value and taste to the nastar. Soursop fruit can be used as jam because the water content in soursop fruit is quite high, which is around 82%, and the flesh in soursop fruit is very good for processed jam products. To find out the people's preference for nastar experimental results. This study aims to determine the physical properties, organoleptic, durability and food cost of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit. This type of research is quasi-experimental with a simple randomized design. Data on physical properties and fiber content were analyzed descriptively. So, based on the results of the data recap, nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit scores 486 on indicators of taste, texture, color, and aroma. Soursop leaves and fruit in making nastar can be developed optimally by all people. Based on the results of calculations carried out by researchers. The production cost of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit is Rp. 52,000 and produces 30 pcs at a price of Rp. 2000 per pcs with a weight of 15 grams.
Inovasi Pembuatan Kerupuk Kulit Pisang Pratiwi , Ni Komang Maharani Arya; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.622

Abstract

Kualitas Cookies Dengan Bahan Dasar Tepung Biji Nangka Widiari, Ni Luh Putu Febri; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.623

Abstract

Cookies adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu namun tingginya penggunaan terigu membuat banyak alternatif untuk mengurangi pemakaian terigu, salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan substitusi atau penggantian tepung terigu. Sementara biji nangka masih belum dimanfaatkan dengan baik, maka dapat dilakukan substitusi tepung terigu menggunakan tepung biji nangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas cookies dari segi rasa, warna, tekstur, dan aroma, untuk mengetahui daya tahan atau masa kadaluarsa serta menganalisis biaya yang diperlukan dalam pembuatan cookies. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang kemudian diuji oleh 30 panelis dengan tes organoleptik, observasi dan analisis biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan kualitas cookies dengan bahan dasar tepung biji nangka masuk dalam kriteria enak dari segi rasa, tekstur yang renyah, beraroma harum serta warna yang menarik. Dari hasil uji daya tahan mampu bertahan selama 2 minggu. Dari hasil analisis biaya produksi membutuhkan biaya Rp 91.600,-. Cookies are cakes made from wheat flour, but the high use of flour makes many alternatives to reduce the use of flour, one of which can be done is to substitute or replace wheat flour. While jackfruit seeds are still not used properly, it can be substituted for wheat flour using jackfruit seed flour. This study aims to determine the quality of cookies in terms of taste, color, texture, and aroma, to determine durability or expiration and analyze the costs required in making cookies. The research approach used is experimental research which is then tested by 30 panelists with organoleptic tests, observation and analysis of production costs. The results showed that the quality of cookies with the basic ingredient of jackfruit seed flour was included in the delicious criteria in terms of taste, crunchy texture, fragrant aroma and attractive color. From the results of the endurance test, it can last for 2 weeks. From the results of the analysis of the cost of production costs Rp 91,600, -.
Pemanfaatan Tepung Mocaf Sebagai Bahan Penggatepung Terigu dalam Pembuatan Churros Padra , Ni Putu Yollistya Kayika Purnama; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.625

Abstract

Singkong merupakan umbi akar yang memiliki Panjang 50-80 cm tergantung kutivar. Tepung mocaf adalah tepung yang terbuat dari singkong yang termodifikasi . churros merupakan camilan yang terbuat dari campuran tepung , butter, gula yang diaduk lalu digoreng dan memiliki tekstur renyah dan lembut. Pada umumnya kuliner ini terbuat dari tepung terigu tetapi dalam tugas akhir ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan bahan subtitusi antara tepung mocaf karena tepung mocaf memiliki potensi yang sangat menarik jika dikembangkan menjadi olahan camilan . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bentuk,rasa,aroma,tekstur,warna churros yang berbahan pengganti tepung mocaf , serta menganalisis biaya yang diperlukan dalam pembuatan churros dengan berbahan pengganti tepung mocaf . manfaat penelitian ini untuk mengenalkan jenis inovasi baru terhadap produk camilan berbahan berbahan pengganti yang lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh segala kalangan. Penelitian ini menggunakan data kualitatif karena bersangkutan dengan penelitian dari kualitas churros dengan bahan pengganti tepung mocaf dan kuantitatif karena data yang dihasilkan berupa nilai yang diperoleh dari para panelis . hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas churros dengan bahan pengganti tepung mocaf diujikan kepada 20 panelis dilihat dari segi rasa mendapat skor 80,warna dengan skor 96, tekstur denganskor 97,aroma dengan skor 97 . minat calon konsumen dalam 20 panelis ini menunjukkan 17 panelis tertarik untuk membeli churros . uji daya tahan churris selama 7 hari menunjukkan churros mampu bertahan selama 5 hari dan menunjukkan perubahan pada hari ke 5 dari bagian aroma, rasa dan tekstur . penelitian ini menggunakan biaya produksi sebesar Rp. 55.775,- dari segi harga ditotalkan Rp . 3000,- /bungkus. Cassava is a rootuber that has a leght of 50-80 cm depending on the cultivar. Mocaf flour is flour made from modified cassava. Churros are a snack made from mixture of flour, butter,sugar which is stirred and the fried and has a crunchy and soft texture. In general, this culinary is made from wheat flour , but in this final project the researcher conducted a study using substitute ingrediens between mocaf flour because mocaf flour has very interesting potential if it is developmed into processed snacks. This study aims to determine the differences in the shape, aroma ,texture, color of churros made from subtitutes for mocaf flour , as well as to analyze the costs involved in making churros with subtitutes for mocaf flour . the benefit of this research is to introduce new types of innovation to substitute -based products that are healthier and can be consumed by all groups. This study uses qualitative data because it is related to research on the quality of churros with mocaf flour subtitutes and quantitative because the data produced is in the form of values obtained from the panelists. The results of this study showed that the quality of the mocaf flour substituted 20 panelists in terms of taste scored 80, color scored 96, texture scored 97, aroma scored 97. The interest of potential consumers in these 20 panelists shows that 17 panelists are interested in buying churros . churros durability test for 7 days showed churros last for 5 days and showed changes on day 5 in terms of aroma, taste and texture. This study uses a production cost of Rp. 55.775,- in terms of price a total of Rp. 3000,- /pack.
Kualitas Nastar dari Komponen Tanaman Sirsak Berupa Daun dan Buah Dewi , Ni Made Ayu Wija Kusuma; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 6 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i6.460

Abstract

Kualitas nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah merupakan penelitian eksperimen. Serat salah satunya adalah daun sirsak, serat memiliki sifat positif bagi tubuh. Tanaman ini sangat mudah untuk dibudidayakan di wilayah Indonesia akan tapi pemanfaatnya sangat kurang. Oleh karena itu sangat untuk dimanfaatkan sirsak di bagian daun dapat dikembang untuk menjadi suatu produk makanan olahan. Nastar termasuk makanan yang popular saat hari besar tiba. Kandungan serat pada nastar kurang optimal sehingga dilakukan variasi campuran tepung pada nastar untuk menambahkan serat dan cita rasa baru pada nastar. Buah atau daging buah sirsak sangat bagus dijadikan olahan selai dikarenakan kandungan 82% air pada buah sirsak. Penelitian ini untuk mengetahui hasil sifat fisik nastar eksperimen terhadap masyarakat, uji organoleptik, daya tahan dan pengeluaran biaya untuk melakukan penelitian pada nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah. Jenis penelitian ini merupakan jenis eksperimen dengan rancangan acak sederhana dengan data sifat fisik dan kadar serat yang dianalisis secara deskriptif. Jadi berdasarkan hasil rekap data bahwa nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah skor 486 pada indikator rasa, tekstur, warna, dan aroma. Daun dan buah sirsak dalam pembuatan nastar dapat dekembangkan secara maksimal oleh semua masyarakat. Berdasarkan hasil perhitungan yang dilakukan oleh peneliti. Biaya produksi dari nastar dari komponen tanaman sirsak berupa daun dan buah sebesar Rp 52.000 dan menghasilkan 30 pcs dengan harga Rp 2000 per pcs dengan berat 15 gram. The quality of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit is an experimental study. One of the fibers is soursop leaves. Fibers have positive properties for the body. Soursop plants are easy to cultivate in Indonesia, but the utilization of the leaves is still lacking. Therefore, soursop leaves can be developed into flour to mix in food. Nastar is a popular food when Eid arrives. However, the fiber content in the nastar was not optimal, so variations in the mixture of flour and soursop leaves were made in the nastar to add fibre value and taste to the nastar. Soursop fruit can be used as jam because the water content in soursop fruit is quite high, which is around 82%, and the flesh in soursop fruit is very good for processed jam products. To find out the people's preference for nastar experimental results. This study aims to determine the physical properties, organoleptic, durability and food cost of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit. This type of research is quasi-experimental with a simple randomized design. Data on physical properties and fiber content were analyzed descriptively. So, based on the results of the data recap, nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit scores 486 on indicators of taste, texture, color, and aroma. Soursop leaves and fruit in making nastar can be developed optimally by all people. Based on the results of calculations carried out by researchers. The production cost of nastar from soursop plant components in the form of leaves and fruit is Rp. 52,000 and produces 30 pcs at a price of Rp. 2000 per pcs with a weight of 15 grams.
Inovasi Pembuatan Kerupuk Kulit Pisang Pratiwi , Ni Komang Maharani Arya; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.622

Abstract

Kulit Pisang belum dapat diolah secara efisien oleh masyarakat bahkan sebagian besar dibuang begitu saja. Limbah pisang yaitu kulit pisang dapat digunakan secara optimal menjadi sebuah produk yang bermanfaat saat ini di tegah pandemic covid sembilan belas ini sebuah produk kerupuk yang jarang dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan alami yang aman untuk dikonsumsi serta banyak memiliki manfaat bagi kesehatan. Penelitian memiliki tujuan untuk melihat kualitas kerupuk kulit pisang dan menciptakan sebuah inovasi baru dalam pembuatan kerupuk. Tempat penelitian di Denpasar, waktu penelitian bulan Februari – Juli 2022. Jenis penelitian yang digunakan adalah eksperimen menggunakan 3 perlakuan yaitu P0 ( 15% kulit pisang), P1 ( 25% kulit pisang) dan P2 (35% kulit pisang) dengan menggunakan 30 orang panelis. Hasil dari penelitian dari minat masyarakat terhadap hasil jadi kerupuk kulit pisang dinilai dari 30 panelis mendapatkan total skor ditinjau dari segi rasa dengan total skor 142, aroma 135, tekstur 144, warna 142 dan daya minat 563 skor. Lalu untuk kualitas kerupuk dengan bahan dasar kulit pisang persentase penambahan kulit pisang ditinjau dari segi rasa dengan total skor 131, aroma 136, tekstur 135, warna 134 dan daya minat 536 skor. Sedangkan kerupuk kulit pisang dengan penambahan persentase memperoleh skor lebih tinggi yaitu dari segi rasa 144, aroma 143, tekstur 144, warna 138 dan daya minat 569 skor. Daya tahan kerupuk kulit pisang memiliki daya tahan selama 1 bulan apabila kerupuk tersebut belum mengalami proses pengorengan dengan kualitas masih baik dan dapat bertahan selama 2 minggu di suhu ruang apa bila sudah mengalami proses penggorengan dan ditempatkan di wadah yang kedap udara seperti toples di suhu berkisar antara 18oC – 23oC. Banana peels cannot be processed efficiently by the community, even most of them are thrown away. Banana waste, namely banana peels, can be used optimally into a useful product in the midst of this nineteen covid pandemic is currently a cracker product that is rarely used by the public as a natural ingredient that is safe for consumption and has many health benefits. This study aims to determine the quality of banana peel crackers and create a new innovation in the manufacture of crackers. The research location is in Denpasar, the research time is February-July 2022. The type of research used is an experiment using 3 treatments, namely P0 (15% banana peel), P1 (25% banana peel) and P2 (35% banana peel) using 30 panelist. The results of the research on public interest in the results of banana peel crackers were assessed from 30 panelists getting a total score in terms of taste with a total score of 142, scent 135, texture 144, color 142 and interest 563 scores. Then for the quality of crackers with banana peel as the basic ingredient, the percentage of addition of banana peel in terms of taste with a total score of 131, scent 136, texture 135, color 134 and interest 536 scores. While the banana peel crackers with the addition of the percentage obtained a higher score, namely in terms of teste 144, scent 143, texture 144, color 138 and interest 569 scores. Durability of banana peel crackers has a shelf life of 1 month if the crackers have not undergone a frying process with good quality and can last for 2 weeks at room temperature if they have undergone a frying process and are placed in an airtight container such as a jar at a temperature ranging from 18oC-23oC.
Kualitas Cookies Dengan Bahan Dasar Tepung Biji Nangka Widiari, Ni Luh Putu Febri; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.623

Abstract

Cookies adalah kue yang terbuat dari bahan dasar tepung terigu namun tingginya penggunaan terigu membuat banyak alternatif untuk mengurangi pemakaian terigu, salah satu yang dapat dilakukan adalah melakukan substitusi atau penggantian tepung terigu. Sementara biji nangka masih belum dimanfaatkan dengan baik, maka dapat dilakukan substitusi tepung terigu menggunakan tepung biji nangka. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas cookies dari segi rasa, warna, tekstur, dan aroma, untuk mengetahui daya tahan atau masa kadaluarsa serta menganalisis biaya yang diperlukan dalam pembuatan cookies. Pendekatan penelitian yang digunakan adalah penelitian eksperimen yang kemudian diuji oleh 30 panelis dengan tes organoleptik, observasi dan analisis biaya produksi. Hasil penelitian menunjukkan kualitas cookies dengan bahan dasar tepung biji nangka masuk dalam kriteria enak dari segi rasa, tekstur yang renyah, beraroma harum serta warna yang menarik. Dari hasil uji daya tahan mampu bertahan selama 2 minggu. Dari hasil analisis biaya produksi membutuhkan biaya Rp 91.600,-. Cookies are cakes made from wheat flour, but the high use of flour makes many alternatives to reduce the use of flour, one of which can be done is to substitute or replace wheat flour. While jackfruit seeds are still not used properly, it can be substituted for wheat flour using jackfruit seed flour. This study aims to determine the quality of cookies in terms of taste, color, texture, and aroma, to determine durability or expiration and analyze the costs required in making cookies. The research approach used is experimental research which is then tested by 30 panelists with organoleptic tests, observation and analysis of production costs. The results showed that the quality of cookies with the basic ingredient of jackfruit seed flour was included in the delicious criteria in terms of taste, crunchy texture, fragrant aroma and attractive color. From the results of the endurance test, it can last for 2 weeks. From the results of the analysis of the cost of production costs Rp 91,600, -.
Pemanfaatan Tepung Mocaf Sebagai Bahan Penggatepung Terigu dalam Pembuatan Churros Padra , Ni Putu Yollistya Kayika Purnama; Purnaya , I Gusti Ketut
Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis Vol. 2 No. 11 (2023): Jurnal Ilmiah Pariwisata dan Bisnis
Publisher : Institut Pariwisata dan Bisnis Internasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.22334/paris.v2i11.625

Abstract

Singkong merupakan umbi akar yang memiliki Panjang 50-80 cm tergantung kutivar. Tepung mocaf adalah tepung yang terbuat dari singkong yang termodifikasi . churros merupakan camilan yang terbuat dari campuran tepung , butter, gula yang diaduk lalu digoreng dan memiliki tekstur renyah dan lembut. Pada umumnya kuliner ini terbuat dari tepung terigu tetapi dalam tugas akhir ini peneliti melakukan penelitian dengan menggunakan bahan subtitusi antara tepung mocaf karena tepung mocaf memiliki potensi yang sangat menarik jika dikembangkan menjadi olahan camilan . penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan bentuk,rasa,aroma,tekstur,warna churros yang berbahan pengganti tepung mocaf , serta menganalisis biaya yang diperlukan dalam pembuatan churros dengan berbahan pengganti tepung mocaf . manfaat penelitian ini untuk mengenalkan jenis inovasi baru terhadap produk camilan berbahan berbahan pengganti yang lebih sehat dan bisa dikonsumsi oleh segala kalangan. Penelitian ini menggunakan data kualitatif karena bersangkutan dengan penelitian dari kualitas churros dengan bahan pengganti tepung mocaf dan kuantitatif karena data yang dihasilkan berupa nilai yang diperoleh dari para panelis . hasil dari penelitian ini menunjukkan kualitas churros dengan bahan pengganti tepung mocaf diujikan kepada 20 panelis dilihat dari segi rasa mendapat skor 80,warna dengan skor 96, tekstur denganskor 97,aroma dengan skor 97 . minat calon konsumen dalam 20 panelis ini menunjukkan 17 panelis tertarik untuk membeli churros . uji daya tahan churris selama 7 hari menunjukkan churros mampu bertahan selama 5 hari dan menunjukkan perubahan pada hari ke 5 dari bagian aroma, rasa dan tekstur . penelitian ini menggunakan biaya produksi sebesar Rp. 55.775,- dari segi harga ditotalkan Rp . 3000,- /bungkus. Cassava is a rootuber that has a leght of 50-80 cm depending on the cultivar. Mocaf flour is flour made from modified cassava. Churros are a snack made from mixture of flour, butter,sugar which is stirred and the fried and has a crunchy and soft texture. In general, this culinary is made from wheat flour , but in this final project the researcher conducted a study using substitute ingrediens between mocaf flour because mocaf flour has very interesting potential if it is developmed into processed snacks. This study aims to determine the differences in the shape, aroma ,texture, color of churros made from subtitutes for mocaf flour , as well as to analyze the costs involved in making churros with subtitutes for mocaf flour . the benefit of this research is to introduce new types of innovation to substitute -based products that are healthier and can be consumed by all groups. This study uses qualitative data because it is related to research on the quality of churros with mocaf flour subtitutes and quantitative because the data produced is in the form of values obtained from the panelists. The results of this study showed that the quality of the mocaf flour substituted 20 panelists in terms of taste scored 80, color scored 96, texture scored 97, aroma scored 97. The interest of potential consumers in these 20 panelists shows that 17 panelists are interested in buying churros . churros durability test for 7 days showed churros last for 5 days and showed changes on day 5 in terms of aroma, taste and texture. This study uses a production cost of Rp. 55.775,- in terms of price a total of Rp. 3000,- /pack.