Penelitian ini mengkaji dinamika kehidupan yang dihadapi oleh wanita orang tua tunggal yang bekerja sebagai pengemudi ojek daring (ojol) di Yogyakarta. Sebagai kepala keluarga sekaligus pengasuh utama, mereka menghadapi berbagai tantangan unik yang berkelindan antara tuntutan ekonomi, sosial, dan peran domestik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus untuk mendeskripsikan secara mendalam tantangan yang dihadapi, strategi dalam menjalankan peran ganda, serta proses pembelajaran mandiri yang mereka lakukan. Tiga wanita orang tua tunggal yang berprofesi sebagai pengemudi ojol dipilih sebagai informan melalui teknik purposive sampling. Data dikumpulkan melalui wawancara mendalam, observasi partisipatif, dan dokumentasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tantangan utama yang dihadapi meliputi kesulitan ekonomi akibat pendapatan yang tidak menentu, stigma sosial dari lingkungan sekitar terkait profesi yang didominasi pria, serta kendala dalam pemanfaatan teknologi akibat latar belakang pendidikan. Dalam menjalankan peran gandanya, mereka dituntut untuk memiliki manajemen waktu yang efektif antara mencari nafkah dan mengurus rumah tangga serta anak. Proses pembelajaran mandiri (self-directed learning) menjadi kunci adaptasi mereka, yang bersumber dari pengalaman pribadi, interaksi dalam komunitas sesama pengemudi, dan pemanfaatan fitur-fitur pada aplikasi untuk mengatasi berbagai kendala teknis maupun non-teknis. Penelitian ini menyimpulkan bahwa ketangguhan dan kemampuan belajar secara mandiri menjadi faktor krusial bagi wanita orang tua tunggal pengemudi ojol dalam menavigasi kompleksitas kehidupan mereka.