Kelompok Masyarakat (POKMAS) Wastra Sejahtera, suatu komunitas pengrajin tenun alami di Desa Mojotrisno, Kabupaten Jombang, menghadapi kendala signifikan dalam memasarkan produknya. Pemasaran tradisional yang selama ini dilakukan belum mampu menjangkau pasar yang lebih luas, mengakibatkan penumpukan produk yang berdampak pada keberlangsungan usaha para pengrajin. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, proyek abdimas dirancang dengan tujuan meningkatkan kinerja penjualan melalui pemanfaatan potensi pemasaran digital, khususnya media sosial seperti Instagram dan Tiktok. Metode pelaksanaan proyek meliputi lima tahap, yaitu persiapan dan analisa kompetitor, rekomendasi indentitas jenama, pembuatan indentitas jenama dan media sosial, pelatihan, dan evaluasi. Hasil proyek abdimas menunjukan bahwa POKMAS Wastra Sejahtera berhasil memperoleh pemahaman yang lebih mendalam mengenai pentingnya membangun identitas jenama pada era digital. Para anggota komunitas menyadari bahwa indentitas jenama tidak hanya sekedar logo atau nama, tetapi merupakan representasi dari nilai-nilai, karakter, dan keunikan produk tenun. Mereka telah memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan strategi pemasaran digital secara mandiri, memahami cara merancang konten yang menarik, berinteraksi dengan audiens, serta mengukur kinerja kampanye pemasaran yang telah dilakukan. Proyek abdimas ini juga memberikan dampak jangka panjang bagi keberlangsungan dan perkembangan POKMAS Wastra Sejahtera. Pelaksanaan kegiatan abdimas selajutnya hendaknya berfokus pada pengembangan modul pelatihan yang lebih interaktif dan berbasis praktik. Selain itu, perlu dilakukan pendampingan secara intensif bagi peserta yang mengalami kesulitan dalam mengoperasikan alat-alat digital.