<![CDATA[Penelitian ini meneliti cara penyelesaian pembiayaan murabahah saat nasabah meninggal dalam lembaga perbankan syariah di Indonesia. Dengan menggunakan metode kualitatif deskriptif, informasi dikumpulkan melalui analisis dokumen kebijakan, pemeriksaan arsip klaim, dan wawancara semi-terstruktur dengan petugas pembiayaan, tim kepatuhan syariah, serta mitra takaful. Analisis tematik diterapkan untuk menggambarkan proses penanganan dari saat diberitahukannya kematian nasabah, verifikasi waris, pengajuan klaim di perusahaan takaful, hingga penyelesaian kewajiban dan penutupan akad. Temuan menunjukkan ada tiga pola utama; (1) pelunasan oleh penanggung (takaful kredit) sesuai dengan sisa pokok yang tercantum pada polis; (2) pelunasan oleh ahli waris jika klaim bersifat parsial atau ditolak; dan (3) restrukturisasi terbatas tanpa mengabaikan kepatuhan pada Fatwa DSN-MUI terkait murabahah. Kendala utama yang dihadapi meliputi kelengkapan dokumen waris, penyelarasan data antara bank dan takaful, serta interpretasi klausul pengecualian risiko. Praktik terbaik yang disarankan termasuk pengintegrasian manfaat perlindungan jiwa syariah pada saat akad, pembuatan daftar periksa standar untuk klaim, dan komunikasi yang proaktif antar pihak terlibat. Hasil penelitian ini memperkaya kajian mengenai interaksi antara bank dan takaful dalam mengurangi risiko pembiayaan serta memberikan pedoman operasional bagi bank syariah untuk menyeimbangkan kepentingan nasabah atau ahli waris, kepatuhan syariah, dan kesehatan portofolio.]]>
