Abstrak Penelitian ini bertujuan membandingkan tafsir Surah al-Muddassir oleh dua mufasir kontemporer, yaitu ‘Abd al-Rahman Hasan Habannakah dan Muhammad ‘Abid al-Jabiri, dalam perspektif tafsir nuzuli atau pendekatan berdasarkan kronologi turunnya wahyu. Dengan metode penelitian kepustakaan, kajian ini memusatkan analisis pada dua teks tafsir utama dari masing-masing mufasir, yaitu Ma’arij al-Tafakkur wa Daqaiq al-Tadabbur karya Habannakah dan Fahm al-Qur’an al-Hakim karya al-Jabiri. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Habannakah lebih menekankan aspek moralitas dan pembentukan karakter umat melalui panduan spiritual, sementara al-Jabiri mengarahkan fokus pada konteks sosial-historis dalam dakwah Nabi, khususnya dalam menghadapi tantangan dari kaum Quraisy. Penafsiran keduanya menunjukkan pendekatan berbeda yang saling melengkapi dalam memahami relevansi tema Surah al-Muddassir pada masa awal Islam. Kesimpulannya, pendekatan tafsir nuzuli mampu menghadirkan pemahaman yang lebih mendalam dan relevan terhadap pesan al-Qur’an dalam konteks sejarah dan tantangan kontemporer. Abstract This study aims to compare the interpretations of Surah al-Muddassir by two contemporary scholars, ‘Abd al-Rahman Hasan Habannakah and Muhammad ‘Abid al-Jabiri, through the lens of nuzuli interpretation, which is based on the chronological order of revelation. Using library research, this study focuses on analyzing the main tafsir texts from each scholar, namely Ma’arij al-Tafakkur wa Daqaiq al-Tadabbur by Habannakah and Fahm al-Qur’an al-Hakim by al-Jabiri. The findings reveal that Habannakah emphasizes moral aspects and the formation of community character through spiritual guidance, while al-Jabiri focuses on the socio-historical context of the Prophet's mission, particularly in facing challenges from the Quraysh. Their interpretations offer complementary approaches to understanding the relevance of Surah al-Muddassir during the early period of Islam. In conclusion, the nuzuli approach provides a deeper and more relevant understanding of the Qur'an's message within its historical context and contemporary challenges.