Perpajakan merupakan pungutan imperatif yang dibebankan oleh perorangan atau kelompok (badan) kepada negara,yang berfungsi sebagai mekanisme utama untuk membiayai pengeluaran nasional dan inisiatif pembangunan. DalamKonteks Indonesia, pajak merupakan sumber utama pemasukan pemerintah; namun, upaya untuk mengoptimalkanpengumpulan pajak sering kali terhambat oleh perilaku TA yang dilakukan oleh kelompok usaha tertentu. Biarpunpenerapannya tersebut diizinkan secara hukum, penerapan tersebut memakai sela regulasi yang ada untukmemangkas kewajiban pajak, sehingga merusak aliran pendapatan negara. Riset ini bertujuan untuk mendapatkanhasil uji pengaruh LEV, CI, dan PC terhadap perilaku TA di antara perusahaan yang beroperasi di sektor BM yangterdaftar di BEI dari tahun 2019 hingga 2023, dengan mempertimbangkan efek kolektif serta individu. Denganmenerapkan pendekatan kuantitatif, analisis regresi data panel digunakan dalam riset ini. Data diperoleh dari laporankeuangan tahunan 18 entitas atau korporasi yang dipilih melalui teknik purposive sampling, sehingga menghasilkantotal 90 observasi selama lima tahun. Analisis data dilakukan melalui penggunaan statistik deskriptif dan regresi datapanel yang diterapkan dengan model efek acak (REM). Temuan menunjukkan bahwa ketiga variabel X secarakolektif memberikan pengaruh signifikan terhadap TA. Ketika dianalisis secara individual, hanya LEV yangmenunjukkan hubungan positif yang signifikan dengan TA, sedangkan CI dan PC tidak menunjukkan pengaruh yangsignifikan secara statistik. Wawasan dari studi ini bertujuan untuk berperan pada wacana akademis, membantupraktisi dalam pengambilan keputusan strategis, dan mendukung perancang kebijakan didukung dalam penyusunankebijakan pajak yang lebih efektif dan jernih.Kata kunci: capital intensity, leverage, political connections, tax avoidance