Dana Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan komponen esensial dalam penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar. Namun, pengelolaan dana tersebut di Puskesmas Desa Biru masih menghadapi berbagai kendala, terutama dari aspek akuntabilitas yang memerlukan perhatian serius. Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji strategi-strategi yang dapat diterapkan guna memperkuat transparansi pengelolaan anggaran JKN di Puskesmas Desa Biru. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif dengan desain studi kasus. Teknik pengumpulan data meliputi wawancara mendalam, observasi langsung, dan studi dokumentasi. Analisis data dilakukan secara kualitatif melalui tahapan reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa meskipun Puskesmas telah menerapkan sistem akuntansi akrual sesuai peraturan pemerintah, implementasinya belum optimal. Kendala utama yang diidentifikasi meliputi keterbatasan sumber daya manusia yang kompeten, kurangnya pengetahuan teknis akuntansi, akses internet yang terbatas, sistem pelaporan yang belum memadai, serta minimnya pengawasan internal yang efektif. Penelitian ini memberikan kontribusi unik dengan meneliti secara langsung kondisi Puskesmas di daerah terpencil yang jarang menjadi fokus kajian akademik. Temuan menunjukkan fenomena perawat yang merangkap sebagai bendahara tanpa latar belakang keahlian akuntansi yang memadai. Hasil penelitian mengungkap bagaimana permasalahan sumber daya manusia, keterbatasan infrastruktur internet, dan lemahnya sistem pengawasan saling berinteraksi memperburuk kualitas pengelolaan dana JKN. Penelitian ini juga menawarkan solusi praktis berupa program pelatihan khusus dan implementasi sistem digitalisasi yang dapat diadaptasi untuk Puskesmas lain dengan kondisi serupa.