Penelitian ini menganalisis dan merancang geometri jalan tambang di PT Pancaran Surya Abadi, Kabupaten Kutai Kartanegara, dengan memperhatikan standar teknis agar mendukung keselamatan dan efisiensi operasional alat angkut. Studi dilakukan dengan pengumpulan data lapangan meliputi lebar jalan lurus, lebar jalan tikungan, kemiringan jalan (grade), superelevasi, dan cross slope. Analisis desain mengacu pada pedoman AASHTO dan Keputusan Menteri ESDM No.1827/K/30/MEM/2018, serta memanfaatkan perangkat lunak Surpac untuk pemodelan dan perencanaan jalan tambang. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa lebar jalan lurus aktual berkisar antara 10 sampai 13,84 meter, sedangkan lebar jalan tikungan bervariasi antara 10,95 sampai 20 meter. Kemiringan jalan aktual berada di antara 7,3% sampai 10,5%, namun sepanjang segmen pengukuran tidak ditemukan nilai superelevasi maupun cross slope yang berarti, karena elevasi sisi kiri, tengah, dan kanan jalan relatif sama. Kondisi tersebut mengindikasikan perlunya perbaikan dalam desain geometri jalan tambang untuk memastikan drainase efektif dan keselamatan alat angkut saat beroperasi, terutama pada tikungan dan area rawan banjir. Studi ini menyimpulkan bahwa jalan tambang di PT Pancaran Surya Abadi masih memerlukan penyesuaian agar memenuhi standar geometri yang ditetapkan, khususnya pada aspek kemiringan melintang dan superelevasi. Rekomendasi teknis disampaikan untuk meningkatkan umur jalan, mengurangi risiko kecelakaan, serta mendukung produktivitas tambang di wilayah dengan topografi dan kondisi iklim tropis seperti Kutai Kartanegara.