Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Strategi Kampanye Inklusif : Mengoptimalkan Penggunaan Bahasa dan Simbol-Simbol yang Responsif Gender untuk Mendukung Partisipasi Politik Perempuan di Indonesia Yoteni, Ariella A; Rizqi, Ayudya; Tasty, Halice N
Action Research Literate Vol. 7 No. 9 (2023): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v7i9.156

Abstract

Kesenjangan gender dalam partisipasi politik perempuan di Indonesia merupakan isu penting dalam demokrasi yang inklusif. Meskipun memiliki hak yang sama, keterlibatan perempuan terhambat oleh bahasa dan simbol-simbol yang tidak responsif gender dalam kampanye. Namun, peraturan hukum, seperti UU Pemilu, memberikan dukungan untuk lingkungan yang inklusif. Pada Pemilu Legislatif 2019, terdapat fokus pada penggunaan strategi kampanye inklusif yang menggabungkan bahasa dan simbol yang responsif gender. UU Pemilu mengamanatkan minimal 30% keterwakilan perempuan dalam daftar calon legislatif. Dengan menggunakan bahasa yang netral gender, kampanye dapat menumbuhkan suasana yang mendorong keterlibatan politik perempuan. Selain itu, peraturan seperti PKPU tentang Kampanye Pemilu mendorong penggunaan bahasa dan simbol yang responsif gender untuk mencegah diskriminasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang terkait dengan kurangnya partisipasi politik perempuan di Indonesia dan kurangnya inklusi dalam kampanye politik, menganalisis tantangan yang terkait dengan gender dalam kampanye politik, mengembangkan strategi kampanye inklusif yang berfokus pada penggunaan bahasa dan simbol gender yang responsif, dan mengukur bagaimana strategi-strategi ini berdampak pada partisipasi politik perempuan. Penelitian ini menggunakan dua metode utama, yaitu online research dan studi literatur. Hasil dari Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran terhadap masalah gender dalam politik, memberikan pedoman praktis untuk kampanye politik inklusif, dan memberikan bukti empiris yang berguna untuk perdebatan kebijakan.
Peran Media Massa dalam Mendorong Partisipasi Politik Perempuan untuk Memperkuat Demokrasi di Indonesia Yoteni, Ariella A; Nurlatifah, Neng Deasy; Pramana, Reynaldi
Action Research Literate Vol. 7 No. 9 (2023): Action Research Literate
Publisher : Ridwan Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.46799/arl.v7i9.158

Abstract

Peran media massa dalam mempromosikan partisipasi politik perempuan sangat penting untuk memperkuat demokrasi di Indonesia. Namun, ada beberapa tantangan seperti stereotip gender, kurangnya keterwakilan, sensasionalisme, hambatan akses, dan kurangnya pengakuan terhadap kepentingan perempuan dalam politik. Untuk mengatasi tantangan-tantangan ini, penting untuk menghilangkan stereotip negatif dan memastikan keterwakilan yang adil serta pengakuan atas kontribusi perempuan dalam politik. Media harus memprioritaskan isu-isu substantif daripada konflik pribadi atau penampilan fisik. Memperkuat perlindungan hukum terhadap pelecehan online dan meningkatkan akses terhadap teknologi juga merupakan langkah yang diperlukan. Dengan mengatasi tantangan-tantangan ini, media massa dapat memainkan peran penting dalam memberdayakan perempuan dan memperkuat demokrasi di Indonesia. Tujuan dari penelitian ini adalah Menyelidiki dan mengidentifikasi masalah yang dihadapi oleh perempuan dalam kampanye politik di Indonesia yang berkaitan dengan penggunaan bahasa dan simbol-simbol; Mengembangkan strategi kampanye yang inklusif dan responsif gender, yang mencakup penggunaan bahasa dan simbol-simbol yang mendukung partisipasi politik perempuan; Mengevaluasi dampak dari penerapan strategi kampanye inklusif tersebut terhadap partisipasi politik perempuan di Indonesia; Memberikan kontes yang adil dan inklusif; dan Memberikan kontes yang adil dan inklusif. Hasil penelitian ini yaitu Representasi positif terhadap perempuan di ruang publik juga penting untuk mengubah persepsi masyarakat tentang kemampuan dan kontribusi mereka. Namun demikian, ada tantangan yang harus diatasi agar akses informasi dan partisipasi lebih inklusif bagi semua golongan gender.