ABSTRAKPermasalahan sampah masih menjadi isu serius di Indonesia, termsuk di kelurahan Pasirkratonkramat, Kota Pekalongan, yang juga menghadapi risiko banjir akhibat curah hujan yang tinggi, banjir rob, dan berkurangnya lahan resapan air. Kondisi ini menuntut adanya solusi yang tepat guna dalam pengelolaan sampah organik sekaligus peningkatan kapsitas masyarakat. Kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini bertujuan untuk memberikan edukasi dan praktik langsung mengenai pengelolaan sampah organik mengenai penerapan teknologi Lubang Resapan Biopori (LRB), sehingga masyarakat dapat mengurangi timbunan sampah sekaligus meningkatkan daya resap tanah. Metode pelaksanaan meliputi survei lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan lingkungan, serta pelatihan praktik pembuatan biopori. Mitra sasaran kegiatan adalah warga Kelurahan Pasirkratonkramat, khususnya ibu-ibu rumah tangga dan pengurus lingkungan. Jumlah peserta yang terlibat aktif dalam sosialisasi dan pelatihan mendapai sekitar 30 orang. Hasil kegiatan menunjukkan adanya peningkatan pengetahuan dan partisipasi masyarakat dalam mengelola sampah organik menjadi kompos serta kemampuan membuat lubang biopori secara mandiri. Selain itu, masyarakat juga lebih peduli terhadapa kelestarian lingkungan dengan adanya kesadaran menjaga dan memelihara biopori. Dengan demikian, program ini memberikan manfaat ekologis dan soisal yang berkelanjutan bagi masyarakat.Kata kunci:Biopori; Resapan Air; Sampah OrganikABSTRACTWaste remains a serious issue in Indonesia, including in Pasirkratonkramat Village, Pekalongan City, which also faces flood risks due to high rainfall, tidal floods, and reduced water catchment areas. These conditions demand effective solutions for organic waste management and community capcity building. This Community Service Program (KKN) aimed to provide education and hands-on training on rganic waste management through the application of Biopore Infiltration Holes (LRB), enabling residents tp reduce organic waste while improving soll infiltration capacity. The method included field surveys to identify environmental issues, socialization on eco-friendly waste management, and practical training in biopore construction. The target partners were residents of Pasirkratonkramat Village, particulary housewives and community leaders, with approximately 30 participants actively involved in the socialization and training sessions. The results indicated increased community knowledge and participation in processing organic waste into compost, as well as the ability to independently construct and maintain biopores. In addition, there was a growing awareness among residents to preserve the environment. Therefore, the program provided both ecological and social benefits, ensuring long-term sustainability.Keywords: Biopore; Infiltration.; Organic Waste