Tobing, Christabel Yemima Natalinda
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Sensory-Based Wayfinding sebagai Desain Barrier-free pada Pusat Pemberdayaan Komunitas Tunanetra di Kota Surabaya Tobing, Christabel Yemima Natalinda; Mustikawati, Triandriani
Jurnal Mahasiswa Departemen Arsitektur Vol. 13 No. 2 (2025): Jurnal Mahasiswa Arsitektur UB
Publisher : Departemen Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK                                     Tunanetra karena keterbatasan penglihatan, cenderung mengalami kesulitan untuk menavigasikan diri dan mengorientasikan diri secara spasial. Persoalan ini menjadi dasar perancangan pusat pemberdayaan tunanetra di Kota Surabaya yang menggunakan pendekatan barrier-free yang berfokus pada wayfinding pengguna. Metode yang digunakan adalah desain berbasis pengguna, melalui observasi perilaku dan analisis kebutuhan sensorik pengguna yang menghasilkan penggunaan indera non-visual (taktil, auditori, dan olfaktori). Hasil ini ditanggapi dengan menggagas desain kawasan multimasa yang terdiri dari berbagai zona yang dapat dibedakan dengan elemen-elemen sensori yang melengkapi pada berbagai skala (tapak, bangunan, dan ruang). Secara taktil, elemen berupa pengarah jalur yaitu guiding block dengan disertai handrailing di beberapa jalur. Secara auditori dan olfaktori  berupa isyarat suara dan elemen lanskap beraroma untuk meningkatkan orientasi multisensori. Dengan wayfinding berbasis sensori pada desain ini, diharapkan pengguna tunanetra dapat berorientasi, bermobilitas, dan bernavigasi dengan mudah dan mandiri sehingga  tercipta lingkungan yang aman, inklusif dan mendukung pemberdayaan serta pengembangan kapasitas berkelanjutan bagi tunanetra.   Kata kunci: tunanetra, sensori, desain tanpa hambatan, pemberdayaan   ABSTRACT                                    Visually impaired people, due to limited vision, tend to have difficulty navigating and orienting themselves spatially. This problem is the basis for designing a visually impaired empowerment center in Surabaya that uses a barrier-free approach focused on user’s wayfinding. This approach emphasizes the use of non-visual senses as a guide for spatial orientation. The method used is user-based design, through observation and analysis of sensory needs of user that result in the use of non-visual senses (tactile, auditory, and olfactory). This result is responded to by initiating a multi-mass area design consisting of various zones that can be distinguished by complementary sensory elements at various scales (site, buildings, and spaces). Tactilely, the elements are path guides, namely guiding blocks accompanied by handrails on several paths. Auditory and olfactory elements are sound cues and scented landscape elements to enhance multisensory orientation. With sensory-based wayfinding in this design, it is hoped that visually impaired users can orientate, mobilize, and navigate easily and independently, thereby creating a safe, inclusive environment that supports empowerment and sustainable capacity development for the visually impaired.   Keywords: visually impaired, sensory, barrier-free design, empowerment