Arifah, Ninis Wahyu
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan peripheral artery disease (PAD) dengan tingkat stres dan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus Arifah, Ninis Wahyu; Purwanti, Okti Sri
Holistik Jurnal Kesehatan Vol. 19 No. 6 (2025): Volume 19 Nomor 6
Publisher : Program Studi Ilmu Keperawatan-fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33024/hjk.v19i6.720

Abstract

Background: Diabetes mellitus is a global health problem. Diabetes mellitus is characterized by elevated blood sugar levels. Uncontrolled blood sugar levels can lead to various complications, one of which is Peripheral Artery Disease (PAD). PAD, characterized by symptoms of pain, tingling, and discomfort in the lower extremities, can cause psychological problems and stress and affect the quality of life of sufferers. Purpose: To determine the relationship between peripheral artery disease (PAD), stress levels, and quality of life in people with diabetes mellitus. Method: This cross-sectional, correlational analytic study was conducted from November 2024 to January 2025 at the Kartasura Community Health Center, Sukoharjo Regency. The study focused on the prolanis group of diabetes mellitus patients, with a population of 42 respondents using a total sampling technique. Data analysis used descriptive analysis for univariate analysis and the Spearman Rank test for bivariate analysis. Results: The correlation test between Peripheral Artery Disease (PAD) and stress levels showed a p-value of 0.307. This leads to the acceptance of hypothesis H0 and the rejection of Ha, indicating no relationship between PAD and stress levels. Meanwhile, the correlation test between Peripheral Artery Disease (PAD) and quality of life reached a p-value of 0.001, leading to the rejection of hypothesis H0 and the acceptance of Ha, indicating a relationship between PAD and quality of life.Conclusion: There is no relationship between the incidence of Peripheral Artery Disease (PAD) and stress levels, but there is a strong relationship between PAD and quality of life in people with diabetes mellitus. Suggestion: Community health centers, as primary healthcare facilities, must also expand coverage of chronic diseases and the prevention of their complications by providing health promotion and education, rather than solely focusing on the chronic disease itself. It is crucial for the community to consistently maintain good blood sugar management to prevent further complications and morbidity.  Keywords: Diabetes Mellitus; Quality of Life; Peripheral Artery Disease (PAD); Stress.    Pendahuluan: Salah satu masalah kesehatan yang menjadi perhatian secara global adalah diabetes melitus. Diabetes melitus ditandai dengan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh. Peningkatan kadar gula darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai komplikasi, salah satunya adalah Peripheral Artery Disease (PAD). PAD yang memiliki gejala nyeri, mati rasa, dan rasa tidak nyaman pada ekstremitas bawah dapat mengakibatkan masalah gangguan psikologis stres dan dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan peripheral artery disease (pad) dengan tingkat stres dan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus. Metode: Penelitian analitik korelasional dengan rancangan cross-sectional, dilakukan pada periode November 2024 - Januari 2025 di wilayah kerja Puskesmas Kartasura Kabupaten Sukoharjo yang berfokus pada kelompok prolanis diabetes melitus dengan jumlah populasi 42 responden dengan teknik pengambilan total sampling. Analisis data dilakukan analisis deskriptif untuk analisis univariat dan menggunakan uji Spearman Rank untuk analisis bivariat. Hasil: Uji korelasi antara Peripheral Artery Disease (PAD) dengan p value tingkat stres sebesar 0.307. Hal tersebut memunculkan hipotesis H0 diterima dan Ha ditolak, yang artinya tidak ada hubungan antara PAD dengan tingkat stres. Sementara uji korelasi antara Peripheral Artery Disease (PAD) dengan kualitas hidup sebesar p value 0.001, di mana hal tersebut memunculkan hipotesis H0 ditolak dan Ha diterima, yang artinya ada hubungan antara PAD dengan kualitas hidup. Simpulan: Tidak ada hubungan antara kejadian Peripheral Artery Disease (PAD) dengan tingkat stres, namun terdapat hubungan kuat antara PAD dengan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus. Saran: Puskesmas, sebagai fasilitas pelayanan kesehatan primer, juga harus memperluas cakupan penyakit kronis dan pencegahan komplikasinya dengan memberikan promosi dan edukasi kesehatan, alih-alih hanya berfokus pada penyakit kronis itu sendiri. Sangat penting bagi masyarakat untuk secara konsisten menjaga manajemen gula darah yang baik guna mencegah komplikasi dan morbiditas lebih lanjut.    Kata Kunci: Diabetes Melitus; Kualitas Hidup; Peripheral Artery Disease (PAD); Stres.