Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Pembelajaran PKN Berbasis Role Play Learning sebagai Upaya Meningkatkan Sikap Anti-Kekerasan Dina Fitri Rahayu; Dewa Bagus Sanjaya; Nengah Swastika
Jurnal Penelitian dan Pengembangan Sains dan Humaniora Vol. 9 No. 2 (2025): July
Publisher : Universitas Pendidikan Ganesha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.23887/jppsh.v9i2.98325

Abstract

Kasus kekerasan dan perundungan di sekolah dasar terus meningkat dan menjadi alarm serius bagi dunia pendidikan, terutama dalam hal kegagalan pembelajaran karakter yang seharusnya ditanamkan sejak dini. Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), yang idealnya menjadi media internalisasi nilai moral, demokrasi, dan kemanusiaan, masih diajarkan secara kognitif dan normatif, sehingga tidak menyentuh aspek afektif siswa secara mendalam. Permasalahan utama yang diangkat dalam penelitian ini adalah kesenjangan antara nilai-nilai ideal PKn dan realitas perilaku siswa yang masih menunjukkan kecenderungan agresif, khususnya pada jenjang kelas tinggi sekolah dasar. Penelitian ini bertujuan untuk menguji efektivitas metode Role Play Learning dalam meningkatkan sikap anti-kekerasan dan anti-perundungan siswa kelas VI. Penelitian menggunakan pendekatan kuantitatif dengan desain eksperimen one-shot case study, melibatkan 27 siswa tanpa kelompok kontrol. Perlakuan berupa pembelajaran PKn melalui simulasi peran diberikan, lalu dilakukan pengukuran sikap menggunakan angket berbasis domain afektif Bloom. Data yang terkumpul dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Hasil analisis menunjukkan peningkatan sikap positif siswa terhadap nilai-nilai anti-kekerasan, dengan rata-rata skor total 51,4 dari 60. Ketiga aspek yang diukur kesadaran, empati, dan komitmen menunjukkan kategori tinggi, meskipun empati masih menjadi aspek yang paling lemah. Temuan ini mengindikasikan bahwa metode role play mampu mendorong siswa mengalami, merasakan, dan memahami nilai-nilai kemanusiaan secara lebih otentik dibanding metode konvensional. Penelitian ini merekomendasikan adopsi pembelajaran berbasis pengalaman ke dalam kurikulum PKn untuk mendorong pembentukan karakter siswa yang lebih kontekstual dan berdampak jangka panjang.