Steering tools yang digunakan dalam suatu operasi pemboran dapat mempengaruhi waktu dan biaya dari operasi pemboran secara menyeluruh sehingga perlu dievaluasi lebih lanjut melalui parameter pemboran, khususnya torsi dan hookload yang terjadi pada pemboran sumur diobservasi. Evaluasi dilakukan dengan observasi terhadap dua sumur, yakni Sumur AX-1 dan Sumur AX-2. Sumur AX-1 dalam trayek 8-1/2 inci menggunakan alat pengarah DHM jenis mud motor untuk menembus lapisan batupasir di kedalaman 2953 ftMD, dengan target kedalaman total 4411 ftMD. Sementara itu, sumur AX-2 dengan trayek yang sama menggunakan alat pengarah tipe Rotary Steerable System (RSS) untuk menembus lapisan serupa di kedalaman 2303 ftMD, dengan target kedalaman total 5040 ftMD. Penggunaan dua jenis alat pengarah ini - DHM tipe mud motor dan RSS - memungkinkan perbandingan parameter operasional yang berdampak pada durasi pemboran. Parameter utama yang dibandingkan meliputi torsi saat Rotate on Bottom dan Rotate off Bottom, serta parameter Hookload. perbedaan kondisi efisien sebagai evaluasi dari Rotary Steerable System dan Downhole Mud Motor mempengaruhi parameter dan operasi pemboran secara menyeluruh dimana Mud Motor dengan Torsi Rotate on Bottom 4700 – 8500 ft-lbf , Torsi Rotate off Bottom 4500 – 7500 ft-lbf, dan hookload 120 – 133 Klbs, sedangkan Rotary Steerable System dengan Torsi Rotate on Bottom 3900 – 4700 ft-lbf , Torsi Rotate off Bottom 2300 – 2800 ft-lbf, dan hookload 75 – 79 Klbs. Evaluasi kedua steering tool yang telah dilakukan terhadap kedua parameter torsi dan hookload memberikan kesimpulan bahwa Rotary Steerable System direkomendasikan sebagai steering tool yang lebih efektif dan efisien dalam penggunaannya.