Literasi matematika memiliki peranan penting dalam memfasilitasi pemahaman mengenai peran matematika dalam kehidupan sehari-hari. Hasil pengamatan dan wawancara dengan guru matematika SMA Negeri 5 Samarinda menunjukkan sebagian besar siswa belum mengerti dan mengenal baik istilah literasi matematika. Di kelas, siswa hanya mengerjakan soal rutin dan ketika diberikan bentuk soal yang berbeda maka siswa akan kesulitan dalam menyelesaikan soal tersebut. Adversity quotient (AQ) berkaitan erat dengan kemampuan literasi matematika, karena AQ merupakan kecerdasan yang sangat dibutuhkan siswa untuk menghadapi kesulitan dan mengubahnya menjadi tantangan yang harus diselesaikan. Tujuan penelitian ini adalah menilai dan menjelaskan keterampilan literasi matematika siswa di SMA Negeri 5 Samarinda yang memiliki AQ tipe climber. Dua siswa tipe climber menjadi subjek penelitian deskriptif kualitatif ini. Wawancara, ujian literasi matematika, dan kuesioner profil respons adversitas (ARP) digunakan untuk mengumpulkan data. Berdasarkan indikasi yang diakui dari proses literasi matematika, hasil penelitian dianalisis melalui merangkum data, menyusun data secara sistematis, dan menarik kesimpulan. Temuan penelitian ini, siswa tipe climber menunjukkan kemahiran dalam ketiga bidang literasi matematika: merumuskan, menerapkan, dan menafsirkan. Dengan memecah pertanyaan menjadi bagian-bagian komponennya, menerapkan prinsip-prinsip matematika untuk menghasilkan solusi yang jelas dan koheren, dan kemudian menerapkan konteks untuk memahami solusi tersebut. Literasi matematika siswa cenderung mencerminkan tipe kepribadian AQ mereka; dengan kata lain, siswa dengan tingkat semangat juang yang lebih tinggi cenderung memiliki tingkat literasi matematika yang lebih tinggi. Peneliti menyarankan agar siswa lebih sering berlatih soal literasi matematika dan agar instruktur memperhatikan tingkat AQ siswa saat mereka belajar.