Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Studi Karakteristik Lentur dan Mikrostruktur Komposit Berbasis Limbah Coconut Coir Fiber dengan Metode Vacuum Infusion Sebagai Material Industri Maritim Widityo, R. Puranggo Ganjar Widityo; Sumarji, Sumarji; Dani, Dani Hari Tunggal Prasetiyo
Jurnal Permadi : Perancangan, Manufaktur, Material dan Energi Vol 7 No 03 (2025): JURNAL PERMADI: PERANCANGAN, MANUFAKTUR, MATERIAL DAN ENERGI
Publisher : Universitas Nusa Putra

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.52005/permadi.v7i03.202

Abstract

Pemanfaatan material komposit berbasis serat alami saat ini menjadi topik penelitian yang menarik dalam industri maritim. Selain ramah lingkungan, serat alami juga dapat menggantikan serat sintesis. Selain itu, serat alami dapat diaplikasikan pada industri maritim yaitu pada kapal tradisional. Salah satu jenis serat alami adalah serat kelapa, yang saat ini menjadi limbah pertanian dan belum termanfaatkan dengan optimal. Jika ditinjau dari keberadaanya sebagai bahan baku serat alami maka serat kelapa memiliki jumlah yang berlimpah. Serat kelapa memiliki sifat mekanik yang potensial sehingga menjadi salah satu kandidat bahan baku serat alami untuk aplikasi industri maritim. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis pendekatan fabrikasi penggunaan serat kelapa dengan struktur mikro dan lentur menggunakan metode vacuum infusion. Untuk meningkatkan daya ikat terhadap matriks resin polyester serat kelapa diberi perlakuan alkalisasi dengan larutan NaOH 5% selama dua jam. Variasi pada penelitian ini adalah arah serat dengan arah 0°/90°, 60°/–60°, 45°/–45°, dan 30°/–30° dengan setiap sampel empat lapis. Pengujian yang dilakukan adalah uji bending dan uji struktur mikro. Uji bending dilakukan berdasarkan standar ASTM D790 menggunakan metode three-point bending sedangkan uji struktur mikro dilakukan melalui Scanning Electron Microscopy (SEM). Hasil pengujian menunjukkan bahwa arah 30°/–30° menghasilkan nilai terendah sebesar 56,55 MPa sedangkan arah serat 0°/90° menghasilkan kekuatan lentur tertinggi sebesar 90,35 MPa tertinggi. Pengamatan SEM juga menunjukkan adanya celah dan fiber pull-out yang mengindikasikan area peningkatan pada teknik fabrikasi.