Barreto, Denilson Tilman Da Silva
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Peran Gas Alam Sebagai Bahan Bakar Penghubung Dalam Transisi Energi Barreto, Denilson Tilman Da Silva; Khinanta, Prasetyo
Citizen : Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia Vol. 5 No. 4 (2025): CITIZEN: Jurnal Ilmiah Multidisiplin Indonesia
Publisher : DAS Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53866/jimi.v5i4.856

Abstract

Transisi sumber energi dunia menuju Net Zero Carbon Emissions sedang berlangsung. Berbagai negara mulai beralih dari energi konvensional, yaitu energi fosil, ke energi surya, tenaga angin, tenaga air, panas bumi, dan energi terbarukan lainnya. Energi terbarukan memiliki tantangan seperti biaya investasi yang mahal, sumber energi alam yang tidak menentu sepanjang tahun, dan biaya produksi listrik yang jauh lebih mahal dibandingkan energi fosil, sehingga menyulitkan pengembangan energi terbarukan. Gas alam merupakan alternatif energi yang layak karena memiliki emisi karbon yang rendah dibandingkan dengan sumber energi konvensional lainnya seperti batu bara, serta emisi sulfur dioksida dan nitrogen oksida yang lebih rendah daripada batu bara. Data yang diperoleh dari berbagai sumber, seperti jurnal penelitian, situs web pemerintah, dan laporan perusahaan, dikumpulkan dan dianalisis untuk menyimpulkan bahwa gas alam merupakan sumber energi yang layak berdasarkan gas CO2 yang dihasilkan dan aspek-aspek lain selama masa transisi energi. Hasil dari analisa berbagai referensi tersebut adalah gas alam lebih ramah lingkungan dibandingkan batu bara sebagai sumber energi konvensional, tetapi juga lebih mahal. Energi terbarukan lebih bersih dibandingkan gas alam, namun ketersediaannya terbatas, dan penyimpanannya masih mahal jika dibandingkan dengan gas alam yang lebih stabil dan dapat diproduksi setiap saat, sehingga gas alam menjadi pilihan yang baik dalam transisi energi saat ini.
Sustainable Energy Governance in Developing Countries: A Case Study of Natural Gas Policy in Timor-Leste Barreto, Denilson Tilman Da Silva; Sudibandriyo, Mahmud
Economics, Business, Accounting & Society Review Vol. 4 No. 1 (2025): Economics, Business, Accounting & Society Review
Publisher : International Ecsis Association

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55980/ebasr.v4i1.187

Abstract

The utilization of natural gas as a strategic resource for sustainable development in developing countries still faces multiple challenges, particularly in terms of equitable access and inclusive governance. This study aims to assess the sustainability of natural gas governance in Timor-Leste using the A4 framework (Availability, Accessibility, Affordability, Acceptability). A qualitative case study approach was employed, involving in-depth interviews with ten key stakeholders, including government officials, academics, energy company representatives, and local community members. Primary data were supported by the analysis of national policy documents and official petroleum sector reports, and examined through thematic analysis and source triangulation. The findings reveal a significant gap in perception between government and local communities across all four A4 indicators. While the government shows optimism regarding resource availability and technical feasibility, local communities report poor accessibility and affordability, having experienced little direct benefit. Public acceptability is rated as moderate, with limited participation and top-down communication approaches. The practical implication of this study highlights the need to shift the Petroleum Fund’s investment strategy toward domestic energy infrastructure and introduce inclusive subsidy policies. Theoretically, this study reinforces the importance of integrating natural resource theory, development economics, and investment strategy in shaping a fair and sustainable energy governance framework for post-conflict countries like Timor-Leste.