Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search
Journal : Indonesian Research Journal on Education

Hubungan Tingkat Pengetahuan Penyakit Sifilis dengan Perilaku Personal Hygiene Genitalia pada Pekerja Seks Komersial (PSK) di Kecamatan Batang Kuis Kabupaten Deli Serdang Putri, Humairani; Hervina, Hervina; Erisyawanty, Dian; Sarirah, Munauwarus
Indonesian Research Journal on Education Vol. 5 No. 2 (2025): Irje 2025
Publisher : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/irje.v5i2.2550

Abstract

Sifilis adalah infeksi menular seksual (IMS) yang disebabkan oleh Treponema pallidum dan masih menjadi masalah kesehatan masyarakat. Pekerja seks komersial (PSK) termasuk kelompok dengan risiko tinggi akibat rendahnya pengetahuan tentang sifilis serta perilaku personal hygiene genitalia yang kurang baik. Kurangnya kesadaran mengenai gejala, penularan, dan pencegahan sifilis dapat meningkatkan angka kejadian penyakit ini Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan mengenai sifilis dengan perilaku personal hygiene genitalia pada PSK di Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Metode: Penelitian ini menggunakan desain analitik dengan pendekatan cross-sectional, melibatkan 65 responden yang dipilih berdasarkan kriteria inklusi. Data dikumpulkan melalui kuesioner yang mengukur tingkat pengetahuan mengenai sifilis dan perilaku personal hygiene genitalia, kemudian dianalisis menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Hasil penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar PSK memiliki tingkat pengetahuan yang rendah tentang sifilis (69,2%) serta perilaku personal hygiene genitalia yang tidak optimal (70,8%). Analisis statistik menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan sifilis dengan perilaku personal hygiene genitalia (p < 0,05). Kesimpulan: Rendahnya tingkat pengetahuan mengenai sifilis berkontribusi terhadap buruknya perilaku kebersihan genital, yang meningkatkan risiko penularan IMS. Oleh karena itu, diperlukan upaya edukasi yang intensif dan berkelanjutan guna meningkatkan kesadaran PSK terhadap pencegahan sifilis serta praktik kebersihan yang baik untuk menekan angka kejadian penyakit ini.