Orang tua menjadi tempat pertama kali individu berinteraksi dengan lingkungan sosialnya, sehingga menentukan bagaimana terbentuknya kepribadian pada diri individu. Terdapat permasalahan terkait upaya orang tua tunggal dalam memandirikan anak penyandang disabilitas. Masalah tersebut diantaranya orang tua tunggal di UPD YSIB tidak memahami pengetahuan dan keterampilan dalam mendampingi anak penyandang disabilitas, serta tidak mempunyai relasi dengan orang tua yang sesama memiliki pengalaman dengan anak penyandang disabilitas. Orang tua tunggal juga belum menerima keadaan anaknya yang disabilitas, maka orang tua cenderung memberikan pola asuh yang negatif (negative parenting) terhadap anaknya. Pendekatan penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif studi kasus. Penentuan lokasi menggunakan purposive area di Unit Pelayanan Disabilitas Yayasan Sayap Ibu Cabang Banten (UPD YSIB). Teknik penentuan informan menggunakan purposive sampling dengan lima informan pokok dan satu informan tambahan. Teknik pengumpulan data diantaranya observasi, wawancara, dan dokumentasi. Hasil penelitian ini memaparkan latar belakang kehidupan orang tua tunggal, latar belakang disabilitas anak, upaya orang tua tunggal dalam memandirikan anak penyandang disabilitas dan kondisi kemandirian dari anak penyandang disabilitas dari sebelum hingga setelah bergabung dengan support group di UPD. Pada pembahasan penelitian ini memaparkan terkait upaya orang tua tunggal saat masih mengalami hambatan dan setelah melakukan upaya peningkatan pengetahuan dan keterampilan saat bergabung dengan support group di UPD YSIB serta perubahan kemandirian anak dengan disabilitas.