Latar Belakang : Diabetes Melitus adalah gangguan metabolisme tidak menular yang bersifat kronis dimana kerja insulin, sekresi, atau keduanya terganggu. Kekurangan insulin menganggu metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Salah satu diagnose/parameter pemeriksaan penyakit tersebut adalah dengan pemeriksaan Glukosa dan Protein Urin. Namun pada perjalanan pemeriksaan dilaboratorium terkadang terjadi penundaan pemeriksaan karena berbagai hal, seperti gangguan alat, reagen yang terhambat pengadaannya atau jumlah pasien yang terlalu banyak, sehingga terjadi penundaan pemeriksaan. Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh waktu dan suhu penundaan pemeriksaan urin pada penderita DM. Metode Penelitian : Penelitian yang dilaksanakan adalah jenis penelitian eksperimental analitik dengan rancangan penelitian Cross-sectiona. Pemeriksaan dilakukan menggunakan metode stick carik celup Healgen yang kemudian disesuaikan skala warna yang terbentuk pada alat tes tersebut. Hasil Penelitian : Hasil pemeriksaan glukosa urine dan protein urine yang segera diperiksa dengan penundaan 1 jam pada suhu ruang dan suhu dingin memiliki hasil yang sama tidak ada perubahan dalam sampel urin yang diperiksa, tetapi mengalami perubahan hasil pada penundaan waktu 3 jam pada suhu ruang dengan penurunan hasil dikarenakan mengalami perkembang biakan pada bakteri. Pada uji beda One Way ANOVA didapatkan hasil bahwa pemeriksaan langsung tidak ada beda nyata terhadap pemeriksaan kadar glukosa, namun terdapat beda nyata pada penundaan waktu 1 jam dan 3 jam pada pemeriksaan glukosa dan protein. Simpulan : Pemeriksaan secara langsung dan ditunda 1 jam pada suhu ruang dan suhu dingin dapat dilakukan untuk pemeriksaan glukosa dan protein. Tetapi pada penundaan waktu 3 jam pada suhu ruang tidak dapat digunakan untuk pemeriksaan glukosa dan protein.