Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Analisis Tingkat Kerawanan Dan Upaya Mitigasi Bencana Tsunami Studi Kasus: Pesisir Kabupaten Tasikmalaya Sidik, Rizqi Fahma; Suharnoto, Yuli; Sutoyo
Jurnal Teknik Sipil dan Lingkungan Vol. 9 No. 2: Oktober 2024
Publisher : Departemen Teknik Sipil dan Lingkungan IPB

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29244/jsil.9.2.179-188

Abstract

Kondisi geografis dan geologis, menjadikan Indonesia rawan terhadap bencana geologis seperti gempa bumi dan tsunami. Secara historis, tercatat sejak tahun 1900 hingga tahun 2018, terdapat 134 kejadian tsunami yang melanda wilayah pesisir Indonesia. Salah satu wilayah pesisir yang memiliki potensi terjadinya tsunami adalah wilayah pesisir Kabupaten Tasikmalaya. Berdasarkan hal tersebut, diperlukan adanya analisis tingkat kerawanan dan upaya mitigasi tsunami di Kabupaten Tasikmalaya. Adapun tujuan dari penelitian ini, yaitu memperkirakan luas wilayah yang terdampak tsunami dengan skenario tinggi gelombang 10 m, 15 m, dan 20 m, menganalisis tingkat kerawanan tsunami, memperkirakan jumlah penduduk yang terdampak, memetakan shelter, tempat evakuasi, dan jalur evakuasi tsunami, serta merencanakan upaya mitigasi struktural. Metode yang digunakan, yaitu dengan tool model builder, weighted overlay, InaSAFE, dan Network Analyst. Hasil pemodelan menunjukkan tsunami setinggi 10, 15, dan 20 meter dapat menggenangi wilayah seluas 12,25 km2, 18,47 km2, dan 24,69 km2. Wilayah Pesisir Kabupaten Tasikmalaya didominasi oleh tingkat kerawanan rendah sebesar 54.62%, kemudian tingkat kerawanan sangat rendah sebesar 26.25%, tingkat kerawanan sedang sebesar 12.61%, tingkat kerawanan tinggi sebesar 5.30%, dan tingkat kerawanan sangat tinggi sebesar 1.22%. Jumlah penduduk terdampak tsunami setinggi 10, 15, dan 20 meter adalah sebanyak 8280, 12320, dan 17770 orang. Terdapat 59 jalur evakuasi, dimana jalur yang termasuk kategori sedang sebanyak 27 jalur, kategori dekat 14 jalur, kategori sangat dekat dan jauh masing-masing sebanyak 9 jalur. Upaya mitigasi struktural yang dilakukan adalah dengan membuat green belt dan sea wall yang efektif mereduksi tsunami dengan tinggi di bawah 15 meter.