Prevalensi DM di Indonesia menduduki peringkat ke 4 dunia berdasarkan wawancara tahun 2013 yaitu 2,1%. (Kementerian Kesehatan RI 2014). Salah satu bentuk diabetes dimana kadar gula darah menetap tinggi selama kehamilan yaitu Gestational diabetes (GDM). GDM ini muncul pada satu diantara 25 kehamilan di seluruh dunia dan dihubungkan dengan komplikasi pada ibu maupun bayinya (IDF, 2016).  Diperlukan metode screening dan bersifat pencegahan supaya angka kejadian DM tidak semakin tinggi. Penelitian melibatkan 30 orang partisipan ibu hamil trimester 2 dan 3 yang diberikan kuesioner faktor risiko DM tipe II dan dilakukan pengukuran kadar gula darah puasa (GDP). Secara univariat deskripsi faktor risiko DM tipe 2 dari 8 item faktor risiko terdapat dominansi faktor risiko yaitu IMT>25 (40%), Lingkar pinggang> 90cm (60%), aktifitas fisik minimal (40%), konsumsi sayur dan buah yang tidak setiap hari (53%), serta keluarga inti dengan riwayat DM ada 30%. Berdasarkan uji hipotesis dengan korelasi pearson, ada hubungan yang signifikan antara penilaian faktor risiko DMT2 dengan kadar GDP yaitu 0,00 (α=0,01) dan koefisien korelasi, 0,880. Semakin tinggi nilai faktor risiko DMT2 maka semakin tinggi kadar GDP. Berdasarkan hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian lebih lanjut secara kohort pada ibu yang mengalami kadar gula tinggi saat kehamilan dengan terjadinya insiden DM dikemudian hari. Selain itu, perlu dibuat alat ukur penilaian faktor risiko DM khusus untuk ibu hamil serta dilakukan pemeriksaan GDP saat kehamilan untuk deteksi dini GDM.