Bendungan Jragung, yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, berada di daerah rawan gempa akibat keberadaan sesar Semarang dan sesar Ungaran, sehingga rentan terhadap kerusakan infrastruktur. Penelitian ini menganalisis stabilitas bendungan menggunakan metode statik dan dinamik dengan beban gempa MDE (Maximum Design Earthquake) melalui simulasi berbagai kondisi muka air waduk. Potensi bahaya gempa di lokasi dianalisis menggunakan PSHA (Probabilistic Seismic Hazard Analysis), dengan acuan SNI 8064:2016 dan Pd-T 14-2004-A. Data gempa (time history) diperoleh dari USGS (United States Geological Survey). Hasil analisis menunjukkan nilai akselerasi tanah puncak (PGA) sebesar 0,157 untuk gempa kala ulang 100 tahun dan 0,605 untuk gempa kala ulang 10.000 tahun. Analisis statik mengindikasikan bahwa Bendungan Jragung memiliki faktor keamanan di atas standar pada kondisi tanpa gempa dan gempa OBE, namun tidak aman pada kondisi gempa MDE. Analisis dinamik menunjukkan displacement vertikal pada berbagai kondisi muka air waduk (kosong, normal, banjir, dan rapid drawdown) masih berada dalam batas standar, dengan nilai maksimum 2,273 m pada kondisi muka air banjir.