Telah dilakukan penelitian tentang struktur geologi bawah permukaan di daerah prospek panas bumi Matangnga Sulawesi Barat. Pada daerah penelitian ini terdapat beberapa manifestasi panas bumi berupa hot spring yang bersuhu 60,9°C dan alterasi batuan yang mengindikasikan adanya sistem panas bumi di bawahnya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan anomali Bouguer daerah penelitian, mengestimasi kedalaman anomali regional dan residual daerah penelitian, kemudian mengidentifikasi zona patahan berdasarkan hasil analisis derivatif dan mendapatkan model distribusi densitas bawah permukaan untuk menentukan model sistem panas bumi daerah penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode gayaberat yang dikenal mampu mengidentifikasi patahan berdasarkan variasi nilai gayaberat yang disebabkan oleh variasi nilai densitas batuan di bawah permukaan. Hasil dari penelitian ini didapatkan persebaran nilai anomali Bouguer lengkap pada rentang 10 mGal sampai 79 mGal. Kedalaman anomali regional rata-rata didapatkan 5038 meter dan anomali residual rata-rata didapatkan 214 meter serta lebar jendela sebesar 31. Dari analisis derivatif yang dilakukan terdapat 6 struktur patahan yang berkorelasi dengan patahan geologi, kemudian berdasarkan perhitungan menggunakan diagram roset diketahui bahwa arah dari patahan di daerah penelitian menunjukan kesamaan arah dominan Barat Daya-Timur Laut. Serta didapatkan distribusi densitas dengan rentang nilai 1,5-2,9 g/cm3. Anomali dengan densitas 2,00-2,9 g/cm3 diperkirakan merupakan batuan penudung (caprock) yang memiliki kedalaman 0 - 2900 m. Anomali dengan densitas rendah yaitu 1,5-1,9 g/cm3 diperkirakan sebagai reservoir yang memiliki kedalaman 600 - 5000 m.