Masalah pendidikan tidak akan lepas dari metode pembelajaran. Metode yang tepat akan menjadikan siswa mampu menguasai pembelajaran dengan cepat. Riset ini bertujuan untuk menganalisis dampak metode PBL pada sekolah dasar kelas 6 mata pelajaran IPA. Berdasarkan observasi, ditemukan bahwa motivasi belajar siswa di SDN 1 Wonsorejo, yang tercermin dari nilai yang masih di bawah standar kelulusan minimal (KKM), serta kurangnya minat siswa terhadap metode pembelajaran tradisional.Riset ini mengadopsi pendekatan kuasi-eksperimen dengan desain perbandingan satu kelompok sebelum dan sesudah perlakuan. Sampel penelitian melibatkan siswa kelas 6-2 sebagai kelompok eksperimen yang menggunakan model pembelajaran berbasis masalah (PBL) berbasis gambar, dan siswa kelas 6-1 sebagai kelompok kontrol yang menerapkan metode pembelajaran langsung. Data dikumpulkan melalui tes, kuesioner, observasi, wawancara, dan dokumentasi, kemudian diperiksa menggunakan uji statistik sampel independen dengan bantuan perangkat lunak SPSS versi 26. Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan model PBL berbasis gambar secara signifikan meningkatkan motivasi belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh nilai signifikansi (2-tailed) sebesar 0,000 (< 0,05), yang mengindikasikan peningkatan motivasi belajar pada kelompok eksperimen dibandingkan dengan kelompok kontrol. Model ini memberikan manfaat berupa peningkatan partisipasi aktif siswa, pengembangan rasa percaya diri, serta menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan menarik. Riset ini menunjukkan pentingnya metode pembelajaran inovatif dalam menjadikan peserta didik termotivasi dalam belajar. Hasil riset memberikan manfaat terhadap pengembangan strategi pengajaran di SD, terutama dalam pembelajaran sains, yang membutuhkan pendekatan kreatif untuk mendorong keterlibatan siswa secara mendalam. Oleh sebab itu, model PBL berbasis gambar direkomendasikan sebagai alternatif pembelajaran siswa.