Latar belakang: Parkinson merupakan salah satu penyakit neurodegeneratif progresif yang menyebabkan penurunan fungsi otak dan sistem saraf. Kondisi ini memunculkan gangguan motorik berupa tremor, rigiditas, bradikinesia, dan instabilitas postural. Tujuan: untuk mengetahui manfaat fisioterapi dalam meningkatkan kekuatan otot, daya tahan otot, dan keseimbangan pada penderita Parkinson yang mengalami instabilitas postural. Metode: Metode penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Subjek merupakan seorang pasien pria berusia 77 tahun yang diagnosa medis Parkinson dengan keluhan gangguan keseimbangan berjalan. Pengumpulan data dilakukan dengan anamnesis (secara auto dan hetero), observasi, dan pemeriksaan. Instrumen pemeriksaan yang digunakan yaitu manual muscle testing (MMT), berg balance scale (BBS), dizziness handicap inventory (DHI), dan time up & go test (TUG). Intervensi yang diberikan yaitu stretching dan terapi latihan; bridging exercise, diagonal moving cone, latihan berjalan melintasi cone, postural control direct, lempar tangkap bola di atas trampolin, serta mengoper bola dengan rotasi kepala & trunk. Hasil: setelah dilakukan terapi sebanyak 7 kali ditemukan peningkatan total skor Berg Balance Scale (BBS) dan Timed Up and Go test (TUG) yang merupakan pengukuran tingkat keseimbangan serta risiko jatuh. Peningkatan skor BBS dari 36 menjadi 40 dengan interpretasi risiko jatuh sedang. Pada pengukuran TUG, terdapat perubahan waktu dari 20 detik (risiko jatuh sedang) menjadi 16 detik (risiko jatuh ringan). Kesimpulan: Pemberian intervensi stretching dan berbagai terapi latihan dapat meningkatkan keseimbangan dan mengurangi risiko jatuh pada penderita Parkinson. Kata kunci : parkinson, stretching, terapi latihan, gait training, vestibular exercise.