Rendahnya nilai siswa disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru menggunakan metode ceramah danmedia pembelajaran yang digunakan berupa power point, buku, dan majalah sehingga siswa merasa bosan dan tidakmemperhatikan pada saat proses pembelajaran berlangsung. Hasil belajar siswa sebesar 69% siswa belum memenuhi KKMpsikomotor tata rias wajah sehari-hari. Untuk meningkatkan hasil belajar tersebut, peneliti menerapkan media pembelajaranberupa media audiovisual dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Tujuan penelitian ini yaitu untukmengetahui : (1) Validasi kelayakan media audiovisual, (2) Keterlaksanaan sintaks model pembelajaran pembelajaranProblem Based Learning (PBL), (3) Hasil belajar psikomotor siswa setelah penerapan media audiovisual, (4) Respon siswaterhadap penerapan media audiovisual. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian pre-experimental design denganrancangan penelitian pretest-posttest. Metode pengumpulan data menggunakan angket, observasi, dan tes hasil belajarpsikomotor. Analisis data menggunakan rumus rata-rata, uji-t, dan persentase. Hasil penelitian menunjukkan: (1) hasilvalidasi kelayakan media audiovisual baik dan layak untuk diterapkan dengan persentase penilaian sebesar 97%, (2)Keterlaksanaan sintaks model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terlaksana dengan baik dengan hasil persentasepenilaian sebesar 94%, (3) Hasil belajar psikomotor siswa setelah diterapkannya media audiovisual meningkat secarasignifikan dengan persentase sebesar 16,75%, (4) Respon siswa sangat positif terhadap media audiovisual yang diterapkandengan persentase hasil penilaian sebesar 99%. Sehingga dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa media audiovisuallayak diterapkan pada proses pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar psikomotor, serta respon siswa terhadappembelajaran menggunakan media audiovisual sangat positif.Kata Kunci : Media pembelajaran audiovisual, kompetensi dasar tata rias wajah sehari-hari.