Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

ANALISIS INTERAKSIONISME SIMBOLIK TOKOH- TOKOH DALAM FILM NGERI-NGERI SEDAP KARYA BENE DION RAJAGUGUK Aini, Nurul; Taufani, Eka M; Al Hafizh, Muhammad
MAUIZOH: Jurnal Ilmu Dakwah dan Komunikasi Vol 10 No 1 (2025): Juni
Publisher : Fakultas Dakwah UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Interaksionisme simbolik merupakan pendekatan sosiologis yang dikembangkan oleh George Herbert Mead yang menekankan pentingnya makna simbolik dalam proses interaksi sosial. Pendekatan ini memandang bahwa makna dibentuk dan dimaknai melalui interaksi antarmanusia, bukan sesuatu yang melekat secara tetap. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis bagaimana tokoh-tokoh dalam film Ngeri-Ngeri Sedap membentuk dan merespons makna melalui simbol-simbol budaya Batak yang muncul dalam interaksi mereka. Film ini dipilih karena sarat akan nilai-nilai budaya serta dinamika hubungan keluarga yang kompleks. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif dengan teknik simak dan catat, yaitu mengamati serta mencatat adegan, dialog, ekspresi wajah, dan bahasa tubuh para tokoh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol-simbol yang ditampilkan dalam film mencerminkan relasi kuasa, harapan, kasih sayang, serta konflik dalam keluarga Batak. Tokoh Pak Domu merepresentasikan simbol otoritas dan ekspektasi terhadap anak-anaknya. Mak Domu melambangkan cinta, kesabaran, dan pengorbanan seorang ibu. Sementara itu, tokoh-tokoh anak—Domu, Gabe, Sarma, dan Sahat—menampilkan respon terhadap simbol tersebut melalui konflik batin, penolakan terhadap tradisi, hingga pencarian jati diri. Simbol- simbol ini tidak hanya menjadi alat komunikasi antar tokoh, tetapi juga menjadi medium penyampaian nilai-nilai budaya Batak kepada penonton. Penelitian ini menyimpulkan bahwa simbol-simbol dalam film Ngeri-Ngeri Sedap berhasil merefleksikan konflik budaya dan keluarga yang relevan dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Temuan ini diharapkan dapat menjadi kontribusi dalam kajian komunikasi budaya dan analisis film melalui perspektif interaksionisme simbolik.