Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Hubungan Durasi Operasi terhadap Kejadian Waktu Pulih Sadar Pasien Pasca Anestesi Umum di Ruang Pemulihan RSUD Dr. Soedirman Kebumen Giffari, Aidil; Yudha, Magenda Bisma; Triana, Noor Yunida
Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan Vol 5 No 2 (2025): Medika: Jurnal Ilmiah Kesehatan
Publisher : Universitas Nahdlatul Ulama Nusa Tenggara Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.69503/medika.v5i2.1028

Abstract

Anestesi umum merupakan prosedur yang menyebabkan hilangnya kesadaran dan nyeri secara sentral, diperlukan untuk kenyamanan pasien selama pembedahan. Salah satu komplikasi yang kerap terjadi pasca anestesi umum adalah keterlambatan pulih sadar, yang dapat meningkatkan risiko gangguan jalan napas, hipoksemia, hingga komplikasi neurologis. Durasi operasi menjadi salah satu faktor yang diduga mempengaruhi waktu pemulihan kesadaran. Penelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan pendekatan potong lintang. Sampel sebanyak 90 pasien pasca operasi dengan anestesi umum di ruang pemulihan RSUD dr. Soedirman Kebumen diambil menggunakan teknik consecutive sampling sesuai kriteria inklusi. Variabel independen adalah durasi operasi (≤60 menit dan > 60 menit), sedangkan variabel dependen adalah waktu pulih sadar (≤ 15 menit dan >15 menit) yang diukur menggunakan lembar observasi Aldrete Score. Analisis data dilakukan dengan uji Fisher’s Exact Test (p < 0,05). Mayoritas pasien menjalani operasi singkat ≤60 menit (61,1%) dan mengalami pulih sadar cepat ≤ 15 menit (56,7%). Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan signifikan antara durasi operasi dengan kejadian waktu pulih sadar (p = 0,000), di mana operasi dengan durasi > 60 menit cenderung meningkatkan risiko pemanjangan waktu pulih sadar. Durasi operasi berhubungan signifikan dengan waktu pulih sadar pasien pasca anestesi umum. Disarankan tenaga anestesi mempertimbangkan durasi pembedahan dalam perencanaan anestesi dan melakukan pemantauan ketat pada pasien dengan operasi berdurasi panjang untuk meminimalkan risiko keterlambatan pulih sadar.