Muh. Darwis Falah
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EKSPLORASI BATU MULIA DENGAN METODE PEMETAAN GEOLOGI DAERAH TUWUNG BARRU Muh. Darwis Falah; Muhammad Ansarullah S. Tabbu
Indonesian Journal of Fundamental and Applied Geography Vol. 1 No. 1 (2023)
Publisher : PT. Lontara Digitech Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.61220/ijfag.v1i1.202302

Abstract

Daerah eksplorasi batu mulia secara administrative terletak di wilayah  Lingkungan Kamara,   Kelurahan Tuwung,  Kecamatan Barru.  Secara geografi terletak pada posisi geografis 40 24’ 55” – 40 25’ 17”   Lintang Selatan dan 1190 38’ 7,5”- 1190 38’ 27” Bujur   Timur dari Greenwich. Kegiatan eksplorasi bahan galian  batu mulia di daerah Kamara ditempuh menggunakan metode pemetaan geologi. Pemetaan geologi dilakukan dengan membuat lintasan geologi, untuk memetakan lokasi-lokasi singkapan batu mulia dan gejala-gejala geologi lainnya. Peralatan yang digunakan: pesawat GPS Map 76 S,  kompas geologi, palu geologi, lopue, pita ukur, kamera alat tulis-menulis. Batu mulia  di daerah eksplorasi secara geologi terbentuk oleh intrusi batuan dasit pada batuan ultrabasa yang mengakibatkan terjadinya silifikasi oleh proses hidrothermal membentuk batu mulia. Sebarannya merupakan   rangkaian   daerah lembah  perbukitan dan lembah sungai, berada pada ketinggian (15 – 175) m dpl, tekstur topografi sedang,   wilayahnya sebagian merupakan kawasan hutan,  dan sebagian pula merupakan kawasan budidaya dengan vegetasi pepohonan  dan semak-belukar. Secara stratigrafi batuannya  tersusun dari batuan Ultrabasa dan Dasit serta Endapan Alluvium. Struktur geologinya terdiri atas; sesar, dan kekar. Endapan batu mulia di daerah eksplorasi dijumpai dalam bentuk singkapan dan bongkah dijumpai pada batuan silisifikasi dalam bentuk urat  dan bintik-bintik menyebar  serta berupa tubuh batuan  yang terdiri dari: giok, akik, krisopras, kristal kuarsa, kecubung, zircon, magnetit, opal, kalsedon, peridot, serpentinit, dan Jasfer. Terbentuk secara primer pada batuan ultrabasa dan sekunder pada endapan Alluvium. Batu mulia di daerah eksplorasi terdiri dari: batu permata, batu setengah batu permata, dan batuan hias atau dekorasi. Cadangan endapan batu mulia daerah  Kamara mempunyai cadangan geologi terukur adalah 875.000 ton dan cadangan yang dapat ditambang adalah 787.500 ton.. Ratio lapisan penutup  0,04 m3/ton, jika produksi direncanakan 10.000 ton/tahun, dan perolehan penambangan tambang terbuka 90 %  maka umur tambang = 78 tahun.