Penelitian ini mengkaji dampak sanitasi yang tidak memadai terhadap prevalensi diare dan stunting pada balita di Indonesia. Tinjauan literatur terhadap studi-studi terkini dilakukan untuk mengidentifikasi faktor-faktor lingkungan dan perilaku yang berkontribusi terhadap masalah kesehatan tersebut. Penelitian menunjukkan bahwa akses yang tidak memadai terhadap air minum yang aman, toilet yang tidak higienis, pengelolaan limbah domestik yang tidak memadai, dan kebersihan pribadi yang kurang optimal di kalangan pengasuh secara signifikan meningkatkan risiko diare dan stunting. Diare berulang menghalangi penyerapan nutrisi, menyebabkan malnutrisi dan menghambat pertumbuhan. Inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan infrastruktur sanitasi dan mendorong praktik higienis sangat penting untuk mengatasi tantangan kesehatan ini. Penelitian ini menekankan pentingnya inisiatif terintegrasi antara sanitasi dan pendidikan kesehatan untuk meningkatkan hasil kesehatan anak. This research investigates the effects of inadequate sanitation on the prevalence of diarrhea and stunting among Indonesian toddlers. A literature review of contemporary studies was performed to ascertain the environmental and behavioral factors contributing to these health issues. Research indicates that insufficient access to potable water, unsanitary latrines, inadequate domestic waste management, and suboptimal personal hygiene among carers markedly elevate the risk of diarrhea and stunting. Recurrent diarrhea hinders nutritional absorption, resulting in malnutrition and inhibition of growth. Initiatives aimed at enhancing sanitary infrastructure and encouraging hygienic practices are essential for alleviating these health challenges. This study underscores the need of integrated sanitation and health education initiatives to improve child health outcomes.