Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Lavender Marriage Perspektif Ulama Kota Medan dan Implikasinya dalam Hukum Keluarga Islam di Indonesia Habibie, Azrai Agnil; Turnip, Ibnu Radwan Siddik
Jurnal Darussalam: Jurnal Pendidikan, Komunikasi dan Pemikiran Hukum Islam Vol. 17 No. 1 (2025): September
Publisher : IAI Darussalam

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30739/darussalam.v17i1.4280

Abstract

ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pandangan para ulama di Kota Medan terhadap fenomena lavender marriage, serta implikasi hukumnya terhadap hukum keluarga Islam di Indonesia, khususnya dalam konteks keabsahan pernikahan, hak dan kewajiban suami istri, serta kemungkinan perceraian. Penelitian ini juga mengkaji bagaimana hukum Islam memandang pernikahan yang dijalani tanpa niat membentuk keluarga, dan apakah pernikahan seperti ini termasuk ke dalam bentuk penipuan atau pernikahan yang cacat secara syar'i.Penelitian ini merupakan penelitian hukum empiris untuk melihat dan menggali langsung pandangan dan penafsiran para ulama kota medan terhadap konsep lavender marriage dan dampaknya terhadap hukum keluarga islam. Sumber data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan sejumlah ulama kota medan yang memiliki kapasitas dalam bidang hukum islam dan keluarga. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua pandangan Ulama Kota Medan yang berbeda. Diantaranya menyatakan bahwa pernikahan lavender marriage tidak diperbolehkan secara keseluruhan dikarenakan terdapat unsur kebohongan publik yang terjadi sehingga dapat menimbulkan kemudhorotan. Sedangkan lainnya menyatakan Pernikahannya sah namun terkait pemasalahan menyembunyikan identitas homoseksualnya adalah permasalahan yang berbeda dan itu urusan pribadi sehingga dosa yang ia dapatkan adalah dari bohongnya bukan dari keharaman pernikahan tersebut. Lavender Marriage juga berimplikasi pada keabsahan dan keberlangsungan pernikahan, hak-hak pasangan dan perlindungan korban, yaitu potensi terjadinya keretakan rumah tangga dan kehancuran psikologis anak yang lahir dari pasangan Lavender Marriage kemudian juga Terjadinya krisis kepercayaan terhadap lembaga pernikahan dan Kesulitan Hukum dan administrasi seperti warisan keturunan dan hak asuh anak jika pernikahan ini terbongkar. Kata Kunci: Lavender Marriage, Hukum Islam, Homoseksual, Pendapat Ulama, Kota Medan. ABSTRACT This research aims to examine the views of Islamic scholars (ulama) in the city of Medan regarding lavender marriage and its legal implications for Islamic family law in Indonesia, especially concerning the validity of the marriage, the rights and obligations of spouses, and the potential for divorce. It also seeks to explore whether such marriages, which are devoid of sincere marital intent, can be classified as deception or flawed under Islamic law. This empirical legal research involves fieldwork to directly gather opinions from religious scholars in Medan through in-depth interviews. The findings reveal two differing perspectives among the ulama: one group considers lavender marriage entirely haram due to the element of public deception and potential harm (mudharat), while the other deems the marriage valid but separates the sin of dishonesty from the legality of the union itself. Ultimately, the research shows that lavender marriage has far-reaching implications for those involved, including emotional damage to innocent spouses, psychological harm to children, a decline in public trust in the institution of marriage, and legal complications related to inheritance, lineage, and custody if the true nature of the marriage is uncovered. Keywords: Lavender Marriage, Islamic Law, Homosexuality, Ulama’s Perspective, Medan City.