Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji urgensi kolaborasi antara guru dan orang tua dalam mencegah perundungan sertameningkatkan rasa aman di sekolah. Mengingat dampak negatif perundungan yang signifikan terhadap perkembangan siswa, kemitraan efektif antara kedua lingkungan pendidikan utama ini diharapkan dapat menjadi solusi preventif yang kuat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan studi kasus di SDIT Darul Muta’alimin Bandung. Subjek penelitian meliputi siswa kelas 4 SDIT Darul Muta’alimin, sebanyak 25 Orang, Guru dan orang tua siswa. Namun dalam penggalian informasi data diperoleh melalui proses wawancara secara mendalam dengan para pendidik dan wali murid, sebanyak 5 siswa, 5 pendidik, dan 5 orang wali murid, serta melalui keterlibatan aktif dalam kegiatan observasi untuk memahami persepsi dan pengalaman mereka terkait kolaborasi dan dampaknya terhadap perundungan serta rasa aman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi intensif dan keterlibatan orang tua dalam pembelajaran di rumah merupakan bentuk kolaborasi utama yang terjalin di SDIT Darul Muta’alimin. Meskipun belum ada program pencegahan perundungan yang spesifik, keterbukaan komunikasi memungkinkan identifikasi dini dan penanganan efektif kasus perundungan yang terjadi. Siswa merasa aman dan berani melaporkan kejadian, dan orang tua merasa percaya dengan lingkungan sekolah. Simpulan dari penelitian ini adalah bahwa kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua, terutama melalui komunikasi yang efektif, memiliki urgensi yang signifikan dalam mencegah perundungan dan meningkatkan rasa aman siswa di sekolah. Keterlibatan aktif orang tua di rumah melengkapi peran guru di sekolah, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kesejahteraan psikologis dan sosial siswa, sehingga meminimalkan potensi terjadinya perundungan dan menumbuhkan rasa aman. _______________________________________________________________________________ This research aims to examine the urgency of collaboration between teachers and parents in preventing bullying and enhancing the sense of safety in schools. Given the significant negative impact of bullying on student development, , an effective partnership between these two primary educational environments is expected to be a powerful preventive solution. This qualitative research employs a case study approach at SDIT Darul Muta'alimin Bandung. The subjects include 25 fourth-grade students, their teachers, and parents.. Data were collected through in-depth interviews with 5 students, 5 educators, and 5 parents, supplemented by participatory observation to understand their perceptions and experiences regarding collaboration and its impact on bullying and safety. The results indicate that intensive communication and parental involvement in home-based learning are the main forms of collaboration established at SDIT Darul Muta'alimin. Although no specific bullying prevention program exists, open communication facilitates the early identification and effective handling of bullying cases.. Students feel safe and brave to report incidents, and parents feel confident in the school environment. The study concludes that good collaboration between teachers and parents, especially through effective communication, has a significant urgency in preventing bullying and increasing students' sense of safety in school. The active involvement of parents at home complements the role of teachers in schools, creating an environment conducive to students' psychological and social well-being, thereby minimizing the potential for bullying and fostering a sense of security.