Literasi bahasa daerah, termasuk Jawa, memegang peranan penting dalam melestarikan kebudayaan lokal dan meningkatkan kemampuan berbahasa siswa. Penelitian ini bertujuan meningkatkan literasi bahasa Jawa siswa sekolah dasar dengan pemanfaatan aplikasi Let’s Read. Metode yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (PTK) yang menggabungkan pendekatan deskriptif kualitatif dan analisis statistik kuantitatif. Penelitian dilakukan dalam dua siklus, masing-masing terdiri atas tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Subjek penelitian adalah siswa kelas V di SDN 03 Kanigoro Kota Madiun. Data dikumpulkan melalui observasi langsung, tes tertulis untuk mengukur pemahaman membaca, dan angket untuk mengukur minat baca siswa sebelum dan sesudah penggunaan aplikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aplikasi Let’s Read mampu meningkatkan keterlibatan siswa dalam membaca teks bahasa Jawa melalui penyajian cerita interaktif, ilustrasi menarik, serta latihan berulang yang menekankan prinsip deep learning. Peningkatan dibuktikan dengan rata-rata kemampuan reseptif siswa pada siklus 1 sebesar 44,5 meningkat menjadi 75 pada siklus 2, dan kemampuan ekspresif mencapai 54 pada siklus 1, dan meningkat menjadi 76 pada siklus 2. Selain itu, keaktifan siswa dalam diskusi dan menulis ringkasan cerita meningkat secara signifikan. Teknologi digital ini juga terbukti mampu menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan dan interaktif. Dengan demikian, aplikasi Let’s Read dapat dijadikan salah satu alternatif media pembelajaran untuk meningkatkan literasi bahasa Jawa di tingkat sekolah dasar. Integrasi teknologi seperti ini merupakan solusi inovatif yang disarankan untuk diterapkan pada pembelajaran bahasa daerah lainnya. Penelitian lanjutan dapat mengeksplorasi efektivitas aplikasi pada kelompok usia atau jenjang pendidikan yang berbeda. ____________________________________________________________________________________ Regional language literacy, including Javanese, plays a vital role in preserving local culture and enhancing students' language skills. This study aims to improve the Javanese literacy of elementary school students by utilizing the Let’s Read application. The method used was Classroom Action Research (CAR), combining a qualitative descriptive approach with quantitative statistical analysis. The research was conducted in two cycles, each consisting of planning, implementation, observation, and reflection stages. The subjects were fifth-grade students at SDN 03 Kanigoro, Madiun City. Data was collected through direct observation, written tests to measure reading comprehension, and questionnaires to measure students' reading interest before and after using the application. The results showed that the Let’s Read application could increase student engagement in reading Javanese texts through interactive stories, attractive illustrations, and repetitive exercises emphasizing deep learning principles. The improvement is evidenced by the average student receptive ability, which increased from 44.5 in cycle 1 to 75 in cycle 2, and expressive ability, which reached 54 in cycle 1 and increased to 76 in cycle 2. Furthermore, student activity in discussions and writing story summaries increased significantly. This digital technology also proved capable of creating a fun and interactive learning atmosphere. Thus, the Let’s Read application can be an alternative learning medium to improve Javanese literacy at the elementary school level. The integration of such technology is an innovative solution recommended for application in other regional language learning. Further research can explore the application's effectiveness on different age groups or educational levels.