Pendahuluan: Penyakit jantung koroner adalah penyakit yang muncul ketika dinding arteri koronaria menyempit oleh pembentukan material lemak secara gradual dan tidak memiliki gejala pada awal pembentukannya serta merupakan gangguan kronis yang berkembang diam-diam disepanjang hidup. Faktor resiko yang muncul mencetus timbulnya tanda gejala berupa nyeri dada karena adanya penyempitan pada arteri menyebabkan suplai oksigen ke otot jantung berkurang. Faktor risiko yang dapat diubah adalah merokok, obesitas, kurang aktivitas fisik dan tekanan darah tinggi atau hipertensi. Tujuan: Untuk mengetahui hubungan aktivitas fisik dan stres dengan nyeri dada pada pasien jantung koroner di Rumah Islam aminah blitar Tahun 2025. Metode: Penelitian bersifat survey analitik dengan pendekatan cross sectional. Penelitian dilakukan di RSU. Islam aminah blitar dari bulan Januari s/d April Tahun 2025. Populasi penelitian adalah seluruh pasien jantung koroner yang berobat di Poli Jantung sebanyak 4.676 orang. Teknik pengambilan sampel menggunakan purposive sampling yaitu sebanyak 98 responden. Analisa data menggunakan analisis univariat dan analisis bivariat. Hasil: Berdasarkan uji chi square menunjukkan hubungan aktivitas fisik dengan nyeri jantung koroner dengan nilai p-value = 0,004 0,05 dan hubungan stres dengan nyeri jantung koroner dengan nilai p-value = 0,036 0,05 pada pasien jantung koroner di Poli Jantung Rumah Sakit Umum Islam aminah blitar Tahun 2025. Kesimpulan: Ada hubungan aktivitas fisik dan stres dengan nyeri jantung koroner pada pasien jantung koroner di Poli Jantung Rumah Sakit Umum Islam aminah blitar Tahun 2025.