Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Penerapan Budaya Keselamatan Kerja Bagi Tenaga Kesehatan Nurwijayanti, Nurwijayanti; Ambarika, Rahmania; Harpika, Isa
Jurnal Medika: Medika Vol. 4 No. 4 (2025)
Publisher : LPPM Universitas Pahlawan Tuanku Tambusai

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31004/d015qm62

Abstract

Keselamatan dan kesehatan kerja perlu diperhatikan dalam rangka melindungi pekerja agar tetap selamat dan sehat selama melaksanakan aktivitasnya. Berlaku untuk rumah sakit, dimana fokus dari pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja di rumah sakit (K3RS) adalah melindungi tenaga medis, tenaga non medis, pasien dan pengunjung dari potensi risiko terjadinya penyakit menular selama berada dilingkungan rumah sakit (Suhariono, ST., M.M., 2018). Pengabdian kepada masyarakat dilakukan dengan cara sosialisasi tentang penerapan budaya keselamatan kerja bagi tenaga kesehatan. Penyuluh akan melakukan sosialisasi menggunakan materi yang disajikan dalam bentuk Power Point dan menggunakan lembaran kuisioner. Sosialisasi dilakukan di RSUD Tuan Rondahaim Kabupaten Simalungun. Sasaran dalam pengabdian masyarakat ini adalah tenaga Kesehatan yang ada di rumah sakit. Tahapan pelaksanaan kegiatan dimulai dengan koordinasi dengan direktur rumah sakit, koordinasi dengan unit pelayanan medis, dan Identifikasi masalah budaya keselamatan kerja. Pengabdian masyarakat ini di ikuti oleh 36 orang peserta dari rumah sakit umum daerah tuan rondahaim kabupaten simalungun.  Hasil pengabdian menunjukkan distribusi skor kepatuhan terhadap prosedur keselamatan pada penilaian aspek deteksi dini dan penanganan risiko diperoleh nilai yang menerapkan prosedur keselamatan sebanyak 25 orang (69,4%) dan yang tidak menerapkan sebanyak 11 orang (30.6%), selanjutnya penilaian aspek edukasi dan sosialisasi keselamatan diperoleh nilai yang menerapkan prosedur sebanyak 15 orang (41.7%) dan yang tidak menerapkan sebanyak 21 orang (58.7%), dan penilian aspek kepeimpinan dan pengawasan keselamatan diperoleh nilai yang menerapkan prosedur keselamatan sebanyak 17 orang (47.2%) dan yang tidak menerapkan sebanyak 19 (52.8%). Metode pendidikan dan pelatihan yang aktif terhadap penerapan budaya keselamatan kerja.