Nisa', Zahrotin
Unknown Affiliation

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

EVALUASI TINGKAT KESEHATAN MENTAL DAN POTENSI SUICIDAL ATTEMPT DI LINGKUNGAN PERGURUAN TINGGI BANYUWANGI Nisa', Zahrotin; Sulthoni, Ahmad; Rahman, Dwi Anggraini
Realita : Jurnal Bimbingan dan Konseling Vol. 10 No. 2 (2025): Volume 10 Nomor 2 Edisi Oktober 2025
Publisher : Universitas Pendidikan Mandalika

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33394/realita.v10i2.15518

Abstract

Masalah kesehatan mental di kalangan mahasiswa perguruan tinggi semakin menjadi perhatian serius, terutama terkait dengan risiko stres berlebih, depresi, dan suicidal attempt. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat kesehatan mental dan mengidentifikasi potensi risiko suicidal attempt pada mahasiswa di lingkungan perguruan tinggi Banyuwangi. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif deskriptif melalui penyebaran kuesioner berbasis skala Likert kepada 27 responden, yang mencakup tiga variabel utama yaitu Gejala Depresi, Suicidal Thought & Attempt, dan Dukungan Sosial. Data dianalisis menggunakan statistik deskriptif, uji reliabilitas Cronbach’s Alpha, uji validitas Corrected Item-Total Correlation, serta analisis korelasi Pearson antar variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi kesehatan mental mahasiswa secara umum berada dalam kategori baik hingga cukup, dengan skor rata-rata Gejala Depresi berkisar antara 1,70 hingga 2,93. Tingkat suicidal thought dan attempt berada dalam kategori rendah hingga sangat rendah, dengan skor rata-rata 0,96 hingga 2,52. Dukungan sosial berperan signifikan sebagai faktor protektif, dengan skor rata-rata tinggi antara 2,93 hingga 4,04. Korelasi antar variabel menunjukkan bahwa gejala depresi berhubungan positif kuat dengan suicidal thought (r = 0,64) dan berhubungan negatif kuat dengan dukungan sosial (r = -0,76). Berdasarkan hasil tersebut, disarankan agar perguruan tinggi menerapkan program deteksi dini kesehatan mental, mengoptimalkan layanan konseling individual dan kelompok, mengembangkan program peer support, serta membangun sistem rujukan profesional yang cepat dan efektif. Selain itu, perlu diciptakan kebijakan kampus yang lebih ramah terhadap kesehatan mental untuk memperkuat ekosistem dukungan bagi mahasiswa.