Kue pukis adalah kue atau makanan ringan tradisional Indonesia yang terbuat dari adonan berbahan dasar tepung terigu. Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui kualitas pukis berbahan tepung kacang hijau dibandingkan dengan pukis berbahan tepung terigu dilihat dari uji organoleptik segi rasa, warna, aroma dan tekstur, mengetahui Berapa lama daya tahan pukis berbahan tepung kacang hijau, Tepung kacang hijau terbuat dari biji Kacang hijau (Vigna radiata), Kacang hijau kaya protein seperti Isoleusin 6,95%, Leucin 12,90%, Lysin 7,94%, Methionin 0,84%, Phenylalanin 7,07%, Thereonin 4,50%, Valin 6,23%, dan asam amino nonesensial. Selain untuk kesehatan tubuh, kacang hijau juga berkhasiat sebagai obat tradisional beberapa penyakit. Dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriftif Kuantitatif, dengan Teknik pengumpulan data Observasi, Dokumentasi, dan Kuesioner. Data yang di dapatkan di analisis dengan Teknik analisis data uji organoleptik segi rasa, warna, aroma dan tekstur, serta uji daya tahan produk. Hasil dari penelitian di dapatkan hasil perbandingan kualitas pukis berbahan tepung kacang hijau dengan pukis berbahan tepung terigu yang di amati dari segi rasa, tekstur, aroma, dan warna mendapatkan hasil nilai rata-rata yaitu : untuk pukis berbahan tepung kacang hijau mendapatkan nilai 67, sedangkan untuk pukis berbahan tepung terigu mendapatkan nilai 75,75. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pukis berbahan tepung kacang hijau memiliki kualitas dibawah pukis berbahan tepung terigu, dilihat dari segi rasa, tekstur, aroma, dan warna. Dari hasil uji daya tahan pukis berbahan tepung kacang hijau hanya dapat bertahan 2 hari pada suhu ruangan, sedangkan pada hari ke 3 sudah mulai penurunan kualitas dari segi rasa, tekstur, aroma, dan hari ke 4 pukis sudah benar-benar tidak layak untuk di konsumsi. Pukis cake is a traditional Indonesian cake or snack made from flour-based dough. The purpose of this study was to determine the quality of pukis made from mung bean flour compared to pukis made from wheat flour in terms of organoleptic tests in terms of taste, color, aroma and texture. green beans (Vigna radiata), protein-rich green beans such as Isoleucine 6.95%, Leucin 12.90%, Lysine 7.94%, Methionin 0.84%, Phenylalanine 7.07%, Thereonin 4.50%, Valine 6, 23%, and nonessential amino acids. In addition to body health, green beans are also efficacious as traditional medicine for several diseases. In this study using quantitative descriptive research methods, with Observation, Documentation, and Questionnaire data collection techniques. The data obtained was analyzed using organoleptic test data analysis techniques in terms of taste, color, aroma and texture, as well as product durability tests. The results of the study obtained a comparison of the quality of pukis made from mung bean flour with pukis made from wheat flour which were observed in terms of taste, texture, aroma, and color to get the results of an average value, namely: for pukis made from mung bean flour, a score of 67 was obtained, while for pukis made from wheat flour, it got a score of 75.75. From these results it can be concluded that pukis made from mung bean flour has lower quality than pukis made from wheat flour, in terms of taste, texture, aroma, and color. From the results of the durability test, pukis made from mung bean flour could only last 2 days at room temperature, while on day 3 the quality had started to decline in terms of taste, texture, aroma, and on day 4, pukis were completely unfit for consumption.