Hidden Canyon Beji Guwang adalah daya tarik wisata yang sedang berkembang di Kabupaten Gianyar yang menyuguhkan pemandangan ngarai diantara aliran sungai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat keamanan dan persepsi wisatawan terhadap tingkat keamanan di daya tarik wisata Hidden Canyon Beji Guwang dari segi fasilitas dan pengelolaan di daya tarik wisata berdasarkan pedoman acuan. meilihat dari kondisi jalur dan aktivitas yang memiliki resiko yang berdampak bagi keselamatan dan keamanan wisatawan. Untuk itu perlu di dukung dengan fasilitas dan pengelolaan keamanan di daya tarik wisata agar resiko yang ada dapat diminimalisir. Metode penelitian yang digunakan yaitu metode kualitatif deskriptif dan kuantitatif deskriptif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara pengelola, penyebaran kuisioner dan dokumentasi. Terdapat 4 pedoman acuan yang digunakan yaitu Peraturan Mentri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif No 3 Tahun 2022, Peraturan Gubernur Bali No 5 Tahun 2020, serta Undang-Undang No 10 Tahun 2009 dan Peraturan Gubernur Bali No 28 Tahun 2020. Hasil dari penelitian ini yaitu fasilitas penunjang keamanan belum cukup sesuai dengan pedoman acuan, beberapa fasilitas penunjang keamanan perlu ditambahkan antara lain yaitu fasilitas mitigasi bencana alam, menara pandang dan rambu-rambu. Dalam pengelolaan Hidden Canyon Beji Guwang sudah cukup sesuai dengan pedoman acuan, namun pemandu belum memiliki sertifikat kompetensi dan belum tersedia petugas keamanan di daya tarik wisata Hidden Canyon Beji Guwang. Hidden Canyon Beji Guwang is a developing tourist attraction in Gianyar Regency which offers views of the canyon between rivers. This study aims to determine the level of security and tourists' perceptions of the level of security at the Hidden Canyon Beji Guwang tourist attraction in terms of facilities and management at the tourist attraction based on reference guidelines. judging from the condition of the trails and activities that have risks that impact the safety and security of tourists. For this reason, it needs to be supported with facilities and security management at tourist attractions so that existing risks can be minimized. The research method used is descriptive qualitative and quantitative descriptive methods with data collection techniques through observation, interviews with managers, distribution of questionnaires and documentation. There are 4 reference guidelines used, namely Minister of Tourism and Creative Economy Regulation No. 3 of 2022, Governor of Bali Regulation No. 5 of 2020, and Law No. 10 of 2009 and Governor of Bali Regulation No. 28 of 2020. The results of this study are supporting facilities security is not sufficient in accordance with the reference guidelines, several security supporting facilities need to be added, including natural disaster mitigation facilities, view towers and signs. In the management of Hidden Canyon Beji Guwang it is sufficient according to the reference guidelines, but the guides do not yet have competency certificates and there are no security officers at the Hidden Canyon Beji Guwang tourist attraction.