Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Desa Wisata Sukarara di Pulau Lombok, Indonesia, dengan menganalisis strategi pemasaran yang telah diterapkan serta mengidentifikasi alternatif yang lebih efektif. Metode penelitian deskriptif digunakan dengan menggunakan data kunjungan wisatawan dari 2019 hingga 2022. Hasil menunjukkan penurunan kunjungan saat pandemi COVID-19 di 2020, namun pulih dengan peningkatan pada 2021 dan 2022. Strategi pemasaran yang telah dijalankan melibatkan demonstrasi menenun, warisan tenun, dan atraksi seperti gendang beleq, preasean, dan art shop. Rekomendasi strategi alternatif termasuk pemanfaatan media sosial, kerja sama dengan agen perjalanan dan wisatawan lokal, serta pengembangan paket wisata menarik. Penelitian ini diharapkan memberikan sumbangan dalam teori pariwisata dan panduan praktis bagi pengelola Desa Wisata Sukarara. This study aims to enhance tourist visits to Sukarara Tourism Village on Lombok Island, Indonesia, by analyzing the applied marketing strategies and identifying more effective alternatives. A descriptive research method is employed, utilizing tourist visitation data from 2019 to 2022. The findings indicate a decline in visits during the 2020 COVID-19 pandemic, followed by recovery and growth in 2021 and 2022. The executed marketing strategies involve weaving demonstrations, textile heritage, and attractions such as gendang beleq, preasean, and art shops. Recommended alternative strategies encompass leveraging social media, collaborating with travel agencies and local tourists, and developing enticing tour packages. This research is anticipated to contribute to tourism theory and offer practical guidance for the management of Sukarara Tourism Village.