Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Demokratisasi versus Otoritarianisme: Dinamika Perubahan Politik dan Tantangan Konsolidasi Demokrasi di Era Globalisasi Muh zaini hasanul muttaqin; Baiq yulia kurnia wahidah
SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum Vol. 4 No. 1 (2025): SEIKAT: Jurnal Ilmu Sosial, Politik dan Hukum, Februari 2025
Publisher : LPPM Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi 45 Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55681/seikat.v4i1.1635

Abstract

Sengketa Tata Usaha Negara (TUN) di Proses demokratisasi dan otoritarianisme merupakan dua kutub kekuatan politik yang terus berinteraksi dan saling memengaruhi dalam konteks globalisasi kontemporer. Dinamika perubahan politik di berbagai negara menunjukkan bahwa globalisasi tidak hanya mempercepat penyebaran nilai-nilai demokrasi, tetapi juga membuka peluang bagi kebangkitan kembali otoritarianisme dalam bentuk yang lebih adaptif. Demokratisasi, yang ditandai oleh keterbukaan politik, partisipasi publik, dan supremasi hukum, sering kali menghadapi tantangan serius ketika berhadapan dengan rezim otoriter yang menggunakan teknologi, populisme, dan kontrol informasi untuk mempertahankan kekuasaan. Fenomena ini tampak jelas di negara-negara berkembang maupun maju, di mana konsolidasi demokrasi sering kali terhambat oleh korupsi, polarisasi sosial, lemahnya institusi, dan intervensi aktor-aktor transnasional. Dalam konteks ini, globalisasi menjadi medan pertarungan ideologi yang kompleks, memunculkan pertanyaan mendasar mengenai keberlanjutan demokrasi sebagai model pemerintahan universal. Penelitian ini bertujuan menganalisis interaksi antara demokratisasi dan otoritarianisme, mengeksplorasi faktor-faktor pendorong dan penghambat konsolidasi demokrasi, serta mengidentifikasi tantangan utama yang muncul di era globalisasi. Melalui pendekatan analitis dan komparatif, kajian ini diharapkan memberikan kontribusi teoretis dan praktis bagi penguatan demokrasi dan tata kelola politik yang lebih inklusif.