Media pembelajaran yang digunakan guru kurang efektif sehingga membuat peserta didik jenuh dan tidak fokus, hal tersebut membuat kemampuan berhitung peserta didik berkurang. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan media pembelajaran berbentuk permainan ular tangga berbasis kearifan lokal suku Sasak yang berorientasi pada kemampuan berhitung peserta didik kelas II SD Negeri 1 Krama Jaya. Penelitian menggunakan metode penelitian dan pengembangan (Research and Development) dengan model ADDIE (Analysis, Design, Development, Implementation, Evaluation). Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data yaitu teknik non-tes berupa angket dan teknik tes berupa soal kemampuan berhitung. Instrumen penelitian yang digunakan yaitu angket validasi ahli materi, angket validasi ahli media, angket respon guru, angket respon peserta didik, dan instrumen tes. Pengembangan media melibatkan validasi oleh ahli media, ahli materi, serta guru kelas. Hasil validasi menunjukkan media berada pada kategori sangat valid dengan persentase penilaian dari ahli media sebesar 93,3%, ahli materi dosen sebesar 87,14%, dan ahli materi guru sebesar 88,57%. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2013), skor penilaian yang memenuhi syarat kevalidan dapat dikategorikan sangat valid jika mendapat persentase 81-100%. Kepraktisan media dinilai melalui uji coba kelompok kecil (9 siswa) dan uji coba kelompok besar (20 siswa), masing-masing memperoleh skor kepraktisan 95,78% dan 96,6%, sedangkan respon guru mencapai 100%, yang menandakan bahwa media ini sangat praktis. Sesuai dengan pendapat Arikunto (2013), skor penilaian yang memenuhi syarat kepraktisan untuk media dapat dikategorikan sangat praktis jika mendapat persentase 81-100%. Efektivitas media ditunjukkan dari hasil tes kemampuan berhitung peserta didik yang mencapai ketuntasan belajar klasikal 100% pada kedua uji coba. Sesuai dengan kriteria keefektifan yang ditetapkan oleh Depdiknas (2006) yaitu persentase ketumtasan klasikal sebesar 80% dari jumlah peserta didik. Temuan ini membuktikan bahwa media permainan ular tangga berbasis kearifan lokal tidak hanya meningkatkan kemampuan berhitung peserta didik, tetapi juga memberikan pengalaman belajar yang menyenangkan dan kontekstual. Media ini diharapkan dapat dijadikan referensi oleh guru dalam mengembangkan media pembelajaran yang inovatif serta melestarikan kearifan lokal.