Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran berbasis masalah berbantuan PhET terhadap kemampuan pemecahan masalah gelombang peserta didik. Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan pretest-posttest control group design. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh peserta didik kelas XI di SMAN 9 Mataram. Pengambilan sampel menggunakan teknik Cluster Random Sampling, sehingga diperoleh kelas XI Saintek 6 sebagai kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran berbasis masalah berbantuan PhET dan kelas XI Saintek 3 sebagai kelas kontrol menggunakan model pembelajaran konvensional. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah instrumen tes kemampuan pemecahan masalah berupa tes uraian berjumlah 5 butir soal yang sudah diuji validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya pembedanya. Hasil pretest dan posttest kemampuan pemecahan masalah diuji normalitas dan homogenitasnya sebelum dilakukan uji hipotesis. Data hasil tes diuji hipotesisnya menggunakan t-test polled varians dengan taraf signifikan 5%. Hasil analisis menunjukkan bahwa kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen meningkat secara signifikan dibandingkan kelas kontrol, dengan nilai rata-rata posttest sebesar 68,20 pada kelas eksperimen dan 57,10 pada kelas kontrol. Hasil uji hipotesis menunjukkan nilai thitung > ttabel yaitu 3,07 > 2,02, yang berarti Ha diterima dan H0 ditolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran berbasis masalah berbantuan media PhET berpengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah gelombang peserta didik.