Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Integrated Agriculture Bioferdom: Mendorong Kemandirian Pupuk Melalui Implementasi Pupuk Biosulfur Pada Lahan Pertanian Di Kabupaten Banggai Nur Khasanah, Sofiana; Prabandari, Hanna; Prasetyo, Fuad Rafif; Prasetyo, Muhammad Alfano; Indah, Ni Wayan Panca
Syntax Literate Jurnal Ilmiah Indonesia
Publisher : Syntax Corporation

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36418/syntax-literate.v10i10.61746

Abstract

Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, memiliki potensi yang signifikan namun belum termanfaatkan secara optimal, salah satunya di Desa Kayowa, Kecamatan Batui. Hampir 70% wilayahnya berupa lahan pertanian. Permasalahan utama yang dihadapi petani adalah tingginya harga pupuk kimia, distribusi yang tidak merata, serta ketergantungan pada pupuk kimia yang berisiko menurunkan kesuburan tanah dan mencemari lingkungan. Untuk menjawab tantang tersebut, PT Pertamina EP Donggi Matindok Field (DMF) menginisiasi program Integrated Agriculture Bioferdom yang memanfaatkan produk samping biosulfur slurry sebagai bahan baku pupuk organik. Program dilaksanakan melalui pendekatan kolaboratif dengan melibatkan pemerintah desa, kelompok tani, perusahaan, dan pemerintah kabupaten untuk menciptakan rasa kepemilikan dan mendorong keberlanjutan. Perencanaan dan evaluasi dilakukan menggunakan logical framework approach (LFA) sehingga program terukur dan terarah. Metode penelitian menggunakan pendekatan deskriptif-kualitatif dengan partisipasi aktif masyarakat. Data dikumpulkan melalui focus group discussion, wawancara mendalam, dan observasi lapangan untuk mengidentifikasi masalah dan merumuskan solusi. Hasil implementasi menunjukkan pengurangan timbulan biosulfur sebesar 127,6 ton/ tahun, peningkatan produktivitas pertanian hingga 57%, efisiensi biaya produksi sebesar Rp4.080.000/orang/musim, serta peningkatan nilai jual hasil pertanian sebesar Rp18.144.000/Ha/musim. Secara social, program memberdayakan 25 petani dan mendorong kemandirian pupuk local. Program ini berkontribusi pada pencapaian SDGs, khususnya Tujuan 1 (Tanpa Kemiskinan), Tujuan 8 (Pekerjaan Layak & Pertumbuhan Ekonomi), Tujuan 13 (Penanganan Perubahan Iklim), dan Tujuan 15 (Ekosistem Daratan).