Latar Belakang : Cedera ACL merupakan salah satu cedera umum pada populasi usia dewasa muda. Kejadian tahunan pada kasus cedera ACL sendiri pada populasi umum mencapai angka 68,6 per 100.000 orang. Insiden cedera ACL dapat disebabkan karena adanya kontak fisik serta non-kontak. Penatalaksanaan pasien dengan kasus cedera ACLdapat meliputi pendekatan non-operasi dan operasi. Kerobekan pada ACL menyebabkan adanya gangguan anatomi dan fisiologis serta membutuhkan proses penyembuhan yang cukup lama.Tujuan : Untuk mengetahui adanya hubungan frekuensi latihan fisik dan jenis rehabilitasi terhadap fungsi lutut dan kesiapan kembali berolahraga pada pasien pasca ACL reconstruction.Metode : Penelitian ini memakai metode tinjauan pustaka atau literature review. Penyusunan penelitian ini memakai data-data sekunder berupa jurnal-jurnal penelitian didapatkan oleh beragam sumber database jurnal ilmiah pada internet. Pencarian artikel literatur diselenggarakan dengan online lewat situs PubMed serta Google Scholar yang memakai kata kunci “ACL Reconstruction”, “Physical Exercise”, “Rehabilitation”, “Knee Function”, “Physical Readiness”.Hasil : Dari lima pustaka yang ditinjau didapatkan hasil bahwa ditemukan hubungan frekuensi latihan fisik terhadap fungsi lutut serta kesiapan kembali berolahraga pasca cedera ACL yang disebabkan karena adanya peningkatan aktivitas fisik yang telah dilakukan selama 7 hari serta terdapat perbedaan yang signifikan antara home-based rehabilitation dan supervised rehabilitation terhadap fungsi lutut setelah 1 tahun masa rehabilitasi. Supervised rehabilitation menunjukkan peningkatan fungsi lutut yang signifikandibandingkan dengan home-based rehabilitation.Simpulan : Penelitian memaparkan diperoleh kaitan yang signifikan antara bentuk rehabilitasi terhadap fungsi lutut dan kesiapan kembali berolahraga pasca rekontruksi ACL serta terdapat hubungan yang rendah terkait dengan frekuensi latihan fisik atau aktivitas fisik pasien dengan fungsi lutut dan dapat meminimalkan adanya kinesiophobia.Kata Kunci : ACL reconstruction, frekuensi latihan fisik, jenis rehabilitasi, fungsi lutut, kesiapan kembali berolahraga