Penelitian ini bertujuan untuk menginvestigasi secara komprehensif tingkat efektivitas dan efisiensi dalam pengelolaan anggaran belanja daerah pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Sulawesi Selatan selama periode 2020 hingga 2022. Signifikansi dari kajian ini terletak pada pemahaman mendalam terhadap kinerja keuangan instansi publik dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Menggunakan pendekatan kuantitatif deskriptif, penelitian ini menganalisis data sekunder berupa laporan realisasi anggaran tahunan yang diperoleh dari instansi terkait. Metode analisis rasio diterapkan untuk mengukur efektivitas dan efisiensi, di mana efektivitas dihitung sebagai perbandingan antara realisasi belanja dengan target anggaran, sementara efisiensi diukur dari rasio antara realisasi belanja langsung dengan total realisasi belanja. Hasil penelitian menunjukkan adanya fluktuasi yang signifikan pada kinerja keuangan instansi. Tingkat efektivitas anggaran pada tahun 2020 dan 2021 berada pada kategori "Cukup Efektif" dengan persentase masing-masing 85,28% dan 85,35%, lalu meningkat menjadi "Efektif" di tahun 2022 sebesar 95,43%. Meskipun demikian, indikator efisiensi menunjukkan pola yang berbeda, di mana tahun 2020 berada di kategori "Sangat Efisien" sebesar 58,99%, tetapi mengalami penurunan drastis menjadi "Kurang Efisien" di tahun 2021 dan 2022 dengan persentase masing-masing 97,06% dan 90,14%. Fluktuasi ini mengindikasikan bahwa meskipun instansi mampu mencapai target serapan anggaran dengan baik, terdapat tantangan serius dalam mengoptimalkan penggunaan dana, khususnya alokasi untuk belanja langsung. Penelitian ini memberikan implikasi penting bagi para pengambil kebijakan untuk meningkatkan manajemen keuangan publik, terutama dalam perencanaan anggaran yang lebih akurat dan pengendalian belanja yang lebih ketat, guna memastikan tercapainya efisiensi dan efektivitas yang berkelanjutan dalam pelayanan publik. This study aims to comprehensively investigate the level of effectiveness and efficiency in the management of regional expenditure budgets at the Culture and Tourism Office of South Sulawesi Province during the period from 2020 to 2022. The significance of this study lies in a deep understanding of the financial performance of public institutions in carrying out their main duties and functions. Using a descriptive quantitative approach, this research analyzes secondary data in the form of annual budget realization reports obtained from the relevant institution. The ratio analysis method was applied to measure effectiveness and efficiency, where effectiveness was calculated as a comparison between expenditure realization and budget targets, while efficiency was measured from the ratio between direct expenditure realization and total expenditure realization. The research results indicate significant fluctuations in the institution's financial performance. The budget effectiveness level in 2020 and 2021 was in the "Quite Effective" category with percentages of 85.28% and 85.35% respectively, then increased to "Effective" in 2022 at 95.43%. However, the efficiency indicator shows a different pattern, where 2020 was in the "Highly Efficient" category at 58.99%, but experienced a drastic decline to "Less Efficient" in 2021 and 2022 with percentages of 97.06% and 90.14% respectively. This fluctuation indicates that although the institution is capable of achieving budget absorption targets well, there are serious challenges in optimizing the use of funds, especially the allocation for direct expenditures. This study provides important implications for policymakers to improve public financial management, especially in more accurate budget planning and stricter expenditure control, to ensure the achievement of sustainable efficiency and effectiveness in public service.