Pelatihan kemandirian berbasis pertanian di Lapas Perempuan Kelas III Jayapura bertujuan membekali warga binaan dengan keterampilan teknis dan mental untuk mendukung kehidupan pasca-pemasyarakatan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus, melibatkan observasi langsung, wawancara, dan analisis dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelatihan ini berkontribusi dalam meningkatkan keterampilan bercocok tanam, pengolahan hasil pertanian, serta aspek psikologis seperti rasa percaya diri dan motivasi berwirausaha. Namun, kendala yang masih dihadapi meliputi keterbatasan sarana pertanian, minimnya akses pasar, dan stigma sosial terhadap mantan narapidana. Untuk meningkatkan efektivitas program ini, diperlukan peningkatan fasilitas, kolaborasi dengan sektor swasta, serta edukasi masyarakat mengenai reintegrasi sosial. Jika didukung secara optimal, program ini dapat menjadi model rehabilitasi yang memberikan manfaat berkelanjutan bagi warga binaan dan masyarakat luas.