Latar Belakang: Stroke merupakan penyakit atau gangguan fungsional otak akibat terhambatnya aliran darah menuju ke otak karena perdarahan ataupun sumbatan. Masalah keperawatan yang sering ditemukan yaitu gangguan mobilitas fisik, gangguan bicara, proses berfikir daya ingat dan risiko jatuh. Gangguan mobilitas fisik menjadikan ketidakmampuan gerak karena adanya keterbatasan dalam gerak fisik dari satu atau lebih ekstremitas secara mandiri. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa asuhan keperawatan pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik. Metode: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif berbentuk studi kasus. Asuhan keperawatan diberikan kepada Ny. R selama 3 hari. Teknik pengumpulan data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Hasil: Hasil penelitian menunjukan pasien mengalami gangguan mobilitas fisik dari hasil pemeriksaan ekstremitas pasien mengalami peningkatan dengan pemberian terapi ROM selama 3X24 jam. Pada hari pertama pemeriksaan ekstremitas kanan didapati kekuatan otot memiliki skor 3, sedangkan pada ekstremitas kiri didapatkan skor 2 dan mengalami peningkatan peningkatan pada hari ke tiga dengan ekstremitas kanan didapati kekuatan otot memiliki skor 5, sedangkan pada ekstremitas kiri didapatkan skor 4. Hal ini menunjukan terdapat pengaruh pada pemberian terapi ROM pada pasien stroke non hemoragik yang mengalami gangguan mobilitas fisik Kesimpulan: Terapi ROM terbukti efektif dilakukan untuk meningkatkan kemampuan mobilitas fisik pada pasien stroke non hemoragik yang di tunjukkan dengan adanya peningkatan kekuatan otot dari berat menjadi ringan pada hari ke-3 setelah pemberian terapi ROM. Sehingga hasil evaluasi asuhan keperawatan selama 3 hari pada pasien stroke non hemoragik dengan gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan gangguan neuromuskular dapat teratasi.